KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (
WSKT) menunda pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau
rights issue. Sekretaris Perusahaan WSKT Novianto Ari Nugroho menjelaskan penundaan
right issue berdasarkan hasil keputusan Rapat Komite Privatisasi. Ini menimbang kondisi makro global dan market yang kurang kondusif, sehingga untuk penyelenggaraan
rights issue ditunda hingga kuartal I 2023. "Diharapkan pada saat dimulai lagi proses HMETD, kondisi
market sudah lebih baik dan relatif stabil sehingga diharapkan
subscribe/partisipasi publik menjadi lebih optimal," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/1).
Novi menyebutkan, dengan penundaan aksi korporasi itu efeknya dana PMN sebesar Rp 3 triliun tertunda untuk penyelesaian jalan tol. Sehingga akan berdampak pada kinerja operasional, dengan target selesai dua ruas tol yang sebelumnya ditargetkan selesai pada semester I 2023 menjadi semester II 2023.
Baca Juga: Waskita Toll Road (WTR) akan Sesuaikan Tarif Tol di Awal Tahun 2023 Sebagai informasi, sebelumnya WKST berencana melakukan
rights issue dengan target dana Rp 3,98 triliun. Rinciannya, Rp 3 triliun berasal dari PMN yang akan digunakan untuk proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Sementara sisanya akan berasal dari publik yang akan digunakan untuk modal kerja. Novi melanjutkan, penundaan ini berdampak pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). "Namun di saat yang bersamaan, perseroan fokus untuk akselerasi penagihan piutang ke
owner untuk pemenuhan likuiditas," paparnya. Untuk sumber pendanaan alternatif, perseroan berkomitmen untuk memperbaiki kinerja keuangan, mengedepankan proyek-proyek dengan metode pembayaran
progress payment (project financing). Kemudian akselerasi penagihan piutang ke
owner serta melakukan eskalasi ke kementerian terkait jika diperlukan.
Baca Juga: Sampai Bulan Lalu, Waskita karya (WSKT) Bukukan Kontrak Baru Rp 13,70 Triliun Dengan begitu, WSKT menargetkan pertumbuhan kinerja 5% di tahun ini. "Tentunya manajemen berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja operasional," imbuhnya. Pada akhir perdagangan Selasa (3/1) harga WSKT ditutup menguat 2,2% ke level Rp 372.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat penguatan WSKT hari ini disertai oleh adanya peningkatan volume pembelian, namun pergerakannya masih tertahan oleh MA20.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Raih Proyek Pengolahan Air Limbah IKN Senilai Rp 639 Miliar "Melihat dari indikator MACD dan Stochastic, masih terdapat tanda lanjutan penguatan yang diperkirakan akan menguji area resistancenya terlebih dahulu," ujarnya. Herditya merekomendasikan
buy on weakness WSKT dengan
support di Rp 352 per saham dan
resistance pada level Rp 380 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli