Tunggu Arah Bunga The Fed, Bitcoin Diprediksi Bearish pada Pekan Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto kembali masuk ke zona bearish di awal pekan ini. Berdasarkan CoinmarketCap, harga Bitcoin turun 2,26% ke level US$ 62.334 pada Senin (29/4) pukul 16.48 WIB. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur memprediksi, sepanjang pekan ini pasar kripto dan Bitcoin akan hadapi volatilitas yang signifikan, menanti hasil rapat FOMC yang menentukan arah suku bunga The Fed.

“Secara keseluruhan Bitcoin telah memperpanjang kekalahan beruntunnya sepanjang pekan lalu. Dalam pekan lalu, pasar ETF BTC-spot mengalami arus keluar bersih selama tiga minggu berturut-turut, meskipun Bitcoin Halving pada tanggal 20 April 2024 lalu,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (29/4). 


Fyqieh mengatakan, menurut Farside Investors, pasar ETF BTC melihat total arus keluar bersih sebesar US$ 328,0 juta dalam pekan yang berakhir pada 26 April 2024. Sementara, pada Senin (29/4), pasar ETF BTC-spot memiliki total arus keluar bersih bulan April sebesar US$ 130,8 juta. 

“Jika kondisi permintaan gagal membaik, pasar ETF BTC spot dapat mengalami arus keluar bersih bulanan untuk pertama kalinya sejak diluncurkan sejak 11 Januari 2024,” kata dia. 

Baca Juga: Sepekan Pasca Halving, Mengapa Harga Bitcoin Belum Naik Signifikan?

Selain itu, Fyqieh memprediksi, sensitivitas investor terhadap tren aliran pasar ETF BTC dapat meningkat di minggu ini. Maka itu, data pasar tenaga kerja AS dan hasil pertemuan FOMC The Fed menjadi titik fokusnya yang dijadwalkan pada 1 Mei 2024 mendatang. 

“Konferensi pers Ketua Fed, Jerome Powell akan memungkinkan pasar untuk menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap beberapa penurunan suku bunga Fed pada tahun 2024,” imbuhnya. 

Menurut CME FedWatchTool, terdapat kemungkinan 97,6% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan, dan pakar pasar mengantisipasi penundaan penurunan suku bunga lebih lanjut. 

Fyqieh bilang, beberapa peristiwa ekonomi penting lainnya yang dijadwalkan sepanjang minggu ini, termasuk rilis data kepercayaan konsumen dan angka defisit perdagangan AS, akan memberikan petunjuk penting bagi para trader dan investor pasar kripto mengenai kondisi ekonomi AS.

Secara teknikal, kata dia, apabila Bitcoin menembus level US$ 64.000, maka harga BTC berpotnesi akan menguat dan dapat terus bergerak naik menuju target selanjutnya di sekitar US$ 66.000.

Menurutnya, keputusan The Fed dan komentar Jerome Powell terkait kebijakan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, bisa mendorong kenaikan BTC dan mengubahnya menjadi indikasi bullish yang kuat, dan menandakan kepercayaan investor terhadap kemampuan Bitcoin untuk melanjutkan tren kenaikan dalam jangka pendek.

“Namun, harus diwaspadai sebelum keputusan kebijakan The Fed itu, akan ada potensi besar koreksi. Jika Bitcoin mengalami penolakan di area resistance US$ 64.000, ada kemungkinan akan bergerak melemah kembali ke level support yang berada di US$ 60.000,” kata Fyqieh.

Dia mengatakan penting bagi trader dan investor untuk memantau indikator-indikator tersebut serta reaksi pasar terhadap level-level resistance dan support yang telah ditetapkan. Dia menilai, kesabaran dan kehati-hatian akan menjadi kunci dalam navigasi pasar yang volatil ini.

“Secara keseluruhan, minggu ini diharapkan akan menjadi periode penting untuk Bitcoin dengan peluang signifikan untuk kenaikan maupun penurunan, tergantung pada bagaimana pasar merespons terhadap kebijakan The Fed,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat