Tunggu data inflasi



JAKARTA. Rupiah belum bisa menguat tajam. Pasangan mata uang USD/IDR, akhir pekan lalu, di pasar spot ada di angka 11.965. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR hingga di 11.977.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah bisa menguat pada akhir pekan lalu akibat intervensi BI usai melemah tajam beberapa hari belakangan. Karena itu, rupiah tidak akan menguat lama. Dia memperkirakan, rupiah masih akan kembali melemah dipicu kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri yang semakin memburuk. Selain itu, kekhawatiran pengurangan stimulus moneter AS (tapering) juga memberatkan langkah penguatan rupiah.

David Sumual, ekonom BCA mengatakan, sejumlah data ekonomi Amerika seperti manufaktur dan indeks kepercayaan konsumen yang akan rilis menjadi dorongan The Fed melakukan tapering. Jika data yang dirilis AS membaik, maka ada kemungkinan tapering makin cepat terjadi sehingga dollar menguat.


Dari dalam negeri, sejumlah data yang dirilis, hari ini, seperti pengumuman inflasi dan neraca berjalan, juga akan menentukan arah rupiah. David memproyeksikan, USD/IDR di 11.750-12.000, hari ini. Ariston memperkirakan, kurs rupiah di 11.870-12.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana