JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menegaskan pihaknya baru akan memberikan izin impor jagung sebagai bahan baku pakan ternak setelah memastikan terlebih dahulu produksi jagung dalam negeri sudah tidak ada untuk memenuhi kebutuhan asosiasi industri makanan ternak. Penegasan ini terkait permintaan asosiasi industri makanan agar izin pintu impor jagung dibuka. "Hingga saat ini saya belum memberikan izin impor jagung ke mereka. Izin ini baru dapat dikeluarkan setelah kami evaluasi dulu kondisi di lapangan. Mereka sudah menyurati saya untuk meminta izin impor, saya bilang habiskan dulu yang di dalam negeri, barulah kita berikan izin impor tambahan," ujar Suswono di Jakarta, Jumat (20/4).Untuk memastikan kondisi di lapangan, Suswono mengatakan pihaknya akan meminta data kepada dinas pertanian di sentra-sentra produksi jagung. Dengan evaluasi ini, lanjutnya, maka dapat dilihat kepastian pasokan jagung dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak. Jika ternyata pasokan jagung memang dinilai kurang, maka nantinya izin impor yang dikeluarkan hanya untuk menutupi kekurangan.Selain itu, Suswono mengaku akan mengajak perwakilan asosiasi pengusaha makanan ternak ke wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung dan mempertemukan pengusaha pakan ternak dengan pemerintah daerah setempat yang merupakan salah satu sentral penghasil jagung.Ia menjelaskan beberapa waktu lalu, Bupati Dompu pernah mendatangi pihaknya untuk memberitahu bahwa produksi jagung di Dompu melimpah. Namun, karena hujan yang cukup deras membuat kualitas hasil panen produksi jagung di wilayah tersebut kurang bagus sehingga kurang disukai. Sebab itu, pemerintah daerah tersebut membutuhkan dryer untuk mengeringkan.Dengan kedatangan dirinya dan pengusaha makanan ternak, Suswono berharap akan langsung ada perjanjian kerja sama sebagai bentuk komitmen antara pengusaha pakan ternak dengan pemerintah daerah untuk supplai jagung ke industri pakan ternak. Diharapkan, hal ini dapat dilakukan di daerah-daerah sentral jagung lainnya. Untuk itu, pemerintah daerah diminta memantau wilayahnya masing-masing yang sedang panen."Akan diliat kepastian pasokan, impor ini hanya untuk tutupi kekurangan. Terkadang ada barang tidak ada logistik, akhirnya terpaksa impor. Para importir hanya minta impor dibuka, mereka bilang stok di gudang hanya untuk satu bulan ke depan, sehingga meminta kepastian di akhir bulan ini," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tunggu evaluasi, Kemtan tahan izin impor jagung
JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menegaskan pihaknya baru akan memberikan izin impor jagung sebagai bahan baku pakan ternak setelah memastikan terlebih dahulu produksi jagung dalam negeri sudah tidak ada untuk memenuhi kebutuhan asosiasi industri makanan ternak. Penegasan ini terkait permintaan asosiasi industri makanan agar izin pintu impor jagung dibuka. "Hingga saat ini saya belum memberikan izin impor jagung ke mereka. Izin ini baru dapat dikeluarkan setelah kami evaluasi dulu kondisi di lapangan. Mereka sudah menyurati saya untuk meminta izin impor, saya bilang habiskan dulu yang di dalam negeri, barulah kita berikan izin impor tambahan," ujar Suswono di Jakarta, Jumat (20/4).Untuk memastikan kondisi di lapangan, Suswono mengatakan pihaknya akan meminta data kepada dinas pertanian di sentra-sentra produksi jagung. Dengan evaluasi ini, lanjutnya, maka dapat dilihat kepastian pasokan jagung dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak. Jika ternyata pasokan jagung memang dinilai kurang, maka nantinya izin impor yang dikeluarkan hanya untuk menutupi kekurangan.Selain itu, Suswono mengaku akan mengajak perwakilan asosiasi pengusaha makanan ternak ke wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung dan mempertemukan pengusaha pakan ternak dengan pemerintah daerah setempat yang merupakan salah satu sentral penghasil jagung.Ia menjelaskan beberapa waktu lalu, Bupati Dompu pernah mendatangi pihaknya untuk memberitahu bahwa produksi jagung di Dompu melimpah. Namun, karena hujan yang cukup deras membuat kualitas hasil panen produksi jagung di wilayah tersebut kurang bagus sehingga kurang disukai. Sebab itu, pemerintah daerah tersebut membutuhkan dryer untuk mengeringkan.Dengan kedatangan dirinya dan pengusaha makanan ternak, Suswono berharap akan langsung ada perjanjian kerja sama sebagai bentuk komitmen antara pengusaha pakan ternak dengan pemerintah daerah untuk supplai jagung ke industri pakan ternak. Diharapkan, hal ini dapat dilakukan di daerah-daerah sentral jagung lainnya. Untuk itu, pemerintah daerah diminta memantau wilayahnya masing-masing yang sedang panen."Akan diliat kepastian pasokan, impor ini hanya untuk tutupi kekurangan. Terkadang ada barang tidak ada logistik, akhirnya terpaksa impor. Para importir hanya minta impor dibuka, mereka bilang stok di gudang hanya untuk satu bulan ke depan, sehingga meminta kepastian di akhir bulan ini," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News