KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan syariah terus lesu sampai akhir tahun ini. Rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mewajibkan perusahaan pembiayaan konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS) untuk spin off menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data OJK, jumlah pembiayaan syariah per Oktober 2018 sebesar Rp 20,67 triliun, anjlok sebanyak 33% dari Rp 31,06 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah pembiayaan syariah pada Oktober 2018 juga merosot 4,4% dibanding September 2018 yang sebesar Rp 21,62 triliun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno berpendapat, penurunan jumlah pembiayaan syariah salah satunya lantaran perusahaan pembiayaan konvensional yang memiliki UUS masih menunggu kepastian kebijakan OJK terkait spin off atau pemisahan unit usaha syariah dari induk usahanya untuk menjadi perusahaan syariah sendiri. “Mereka (perusahaan pembiayaan konvensional) masih ambil tindakan wait and see,” ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12).
Tunggu kebijakan OJK soal spin off, kinerja pembiayaan syariah melorot
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan syariah terus lesu sampai akhir tahun ini. Rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mewajibkan perusahaan pembiayaan konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS) untuk spin off menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data OJK, jumlah pembiayaan syariah per Oktober 2018 sebesar Rp 20,67 triliun, anjlok sebanyak 33% dari Rp 31,06 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Jumlah pembiayaan syariah pada Oktober 2018 juga merosot 4,4% dibanding September 2018 yang sebesar Rp 21,62 triliun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno berpendapat, penurunan jumlah pembiayaan syariah salah satunya lantaran perusahaan pembiayaan konvensional yang memiliki UUS masih menunggu kepastian kebijakan OJK terkait spin off atau pemisahan unit usaha syariah dari induk usahanya untuk menjadi perusahaan syariah sendiri. “Mereka (perusahaan pembiayaan konvensional) masih ambil tindakan wait and see,” ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12).