Tunggu kepastian pasar, Advan ambil sikap wait and see dalam luncurkan produk baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen gawai lokal, PT Bangga Teknologi Indonesia tidak ingin grasak-grusuk dalam menjalankan agenda bisnisnya. Tahun ini, vendor gawai lokal yang dikenal melalui gawai merk Advan ini memutuskan akan mengambil sikap wait and see dalam merumuskan rencana peluncuran produk baru hingga tutup tahun nanti.

“(Pasar) Tahun ini sepertinya tidak sebagus tahun 2019, karena beberapa indikator, pasar smartphone berpotensi terkoreksi pertumbuhannya,” ujar General Manager Marketing PT Bangga Teknologi Indonesia (Advan), Aria Wahyudi kepada Kontan.co.id, Sabtu (29/2).

Baca Juga: Permudah pinjaman lewat BRISPOT, BRI targetkan kredit mikro tumbuh di atas 10%


Lebih lanjut, Aria menjelaskan bahwa sejumlah faktor seperti misalnya kurs dolar AS yang cenderung menguat, ekonomi nasional dan global yang belum menunjukkan tren penguatan, serta virus corona yang mewabah masih menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan.

Terlebih, sebagian sparepart yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi memang diperoleh dengan cara impor dari China yang saat ini tengah dilanda virus corona. 

Meski begitu, hal ini tidak lantas menyulutkan optimisme Advan. Di tengah kondisi yang demikian, Advan optimis masih bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga tutup tahun nanti, meski pertumbuhannya diperkirakan tidak akan sebesar pertumbuhan penjualan yang dicatatkan Advan tahun 2019 lalu.

Untuk mengerek kinerja penjualan, Advan akan terus berupaya mempertahankan loyalitas konsumen eksisting serta mencari peluang-peluang pasar baru yang dinilai potensial guna memperluas penetrasi pasar.

Baca Juga: Dompet digital biaya transfer antar bank, begini strategi OY!

Di samping itu, aktivitas industri ponsel di China yang mengalami penurunan seiring dengan adanya virus yang mewabah juga di sisi lain dinilai berpotensi menghadirkan peluang. “Intensitas (importasi) produk (smartphone) China akan cenderung menurun,” kata Aria (29/02).

Asal tahu saja, sebelumnya perusahaan riset Canalys awal bulan ini memperkirakan pengiriman ponsel pintar di China  bisa turun sebanyak 50% antara tiga bulan terakhir tahun 2019 dan tiga bulan pertama tahun 2020.  

Sementara, International Data Corporation (IDC) memperkirakan pengiriman ponsel pintar (smartphone) di China bisa turun hingga sebesar 30% dibanding periode sama tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi