JAKARTA. Para pengguna kereta komuter Jabodetabek untuk sementara bisa bernafas lega. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek (KCJ) atau yang akrab disebut dengan kereta listrik (KRL) untuk sementara batal naik pada awal November 2015 ini. Menurut Eva Chairunisa, juru bicara KAI Commuter Jebodetabek, pihaknya memang masih menunggu surat keputusan perubahan public service obligation (PSO) dari Kementerian Keuangan soal kepastian pemberian PSO ke perusahaan pengelola komuter Jabodetabek ini. Kementerian Perhubungan (Kemhub) tahun ini mengalokasikan anggaran PSO untuk tarif KRL Jabodetabek Rp 858,12 miliar. Nah, alokasi dana subsidi tersebut bakal habis atau berakhir pada 18 November 2015.
Tunggu kepastian subsidi, ongkos KRL batal naik
JAKARTA. Para pengguna kereta komuter Jabodetabek untuk sementara bisa bernafas lega. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek (KCJ) atau yang akrab disebut dengan kereta listrik (KRL) untuk sementara batal naik pada awal November 2015 ini. Menurut Eva Chairunisa, juru bicara KAI Commuter Jebodetabek, pihaknya memang masih menunggu surat keputusan perubahan public service obligation (PSO) dari Kementerian Keuangan soal kepastian pemberian PSO ke perusahaan pengelola komuter Jabodetabek ini. Kementerian Perhubungan (Kemhub) tahun ini mengalokasikan anggaran PSO untuk tarif KRL Jabodetabek Rp 858,12 miliar. Nah, alokasi dana subsidi tersebut bakal habis atau berakhir pada 18 November 2015.