Tunggu pergerakan bunga, nasabah pilih simpan dana di deposito on call



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar rencana kenaikan bunga membuat para deposan memilih menempatkan dana dalam jangka pendek. Terbukti, berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) simpanan berjenis deposito on call tumbuh sekitar 36,64% secara bulanan.

Saat ini, simpanan deposito on call senilai Rp 86,88 triliun per Maret 2017 atau naik Rp 23,29 triliun dibandingkan posisi Rp 63,58 triliun di Februari 2018. Simpanan deposito on call tercatat tumbuh lebih tinggi dibandingkan simpanan lainnya yang tercatat turun pada bulan Maret lalu.

Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria mengatakan, investor tampak memiliki ekspektasi bahwa bunga akan naik sehingga mereka cenderung melakukan penempatan dana dalam jangka pendek. Padahal suku bunga belum tentu akan naik, dan kebanyakan investor memilih menempatkan dana di jangka panjang.


Sedangkan, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menyampaikan, simpanan deposito on call terlihat tumbuh tinggi karena nilai dasar yang rendah dibandingkan simpanan lain.

Bank berkode saham NISP ini mencatat pertumbuhan di atas 100% untuk deposito on call, namun secara nilai tidak signifikan yakni sekitar Rp 400 miliar. "deposito on call biasa lebih diperuntukan untuk manajemen dana jangka pendek nasabah," katanya kepada KONTAN, Kamis (3/5).

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjahjarijadi mengatakan, kenaikan yang tinggi pada simpanan deposito on call hanya terjadi pada beberapa bank saja. Sedangkan, di Bank Mayapada tidak terdapat kenaikan yang tinggi pada simpanan ini.

Menurutnya, nasabah memilih menyimpan dana di deposito on call hanya temporer sesuai dengan definisi on call yang hanya sementara atau di bawah satu bulan.

Informasi saja, deposito on call hanya memiliki porsi mini yakni 1,61% terhadap total simpanan perbankan yang mencapai Rp 5.381,24 triliun di Maret 2018. Mayoritas simpanan masih di deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati