JAKARTA. Harga tembaga sulit bangkit menjelang rilis data manufaktur China yang diprediksi masih mengecewakan. Mengutip Bloomberg, Selasa (31/5) pukul 9.55 waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal exchange tergerus 0,6% ke level US$ 4.667 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim memaparkan, tembaga tertekan menjelang rilis data manufaktur China yakni Manufacturing PMI dan Caixing Manufacturing PMI bulan Mei pada Kamis (1/6).
Data manufacturing PMI diprediksi turun ke level 50 dari sebelumnya 50,1 sedangkan Caixing Manufacturing PMI diperkirakan turun ke level 49,3 dari sebelumnya 49,4. "Manufaktur China di bawah 50 menunjukkan ekonomi masih melambat. Tembaga kemungkinan akan tertekan sepanjang pekan ini," paparnya. Tekanan lain datang dari kuatnya spekulasi kenaikan suku bunga The Fed setelah sang Gubernur, Janet Yellen memberi pernyataan bernada hawkish pada akhir pekan lalu. Hal ini akan terus memicu penguatan indeks dollar AS.