KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan kurs EUR/USD berpotensi untuk menguat pada perdagangan akhir pekan (13/12). Penguatan tersebut didukung sentimen positif dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) yang menyatakan tetap menahan suku bunga acuannya di kisaran 1,5% hingga 1,75%. Mengutip
Bloomberg, pada perdagangan Kamis (12/12) diketahui masih bergerak koreksi tipis yakni 0,02% di level 1.1128. Analis Finnex Berjangka Nanang Wahyudin menilai momentum saat ini menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk atau
buy.
Baca Juga: Data positif ekonomi Jepang bisa membawa pasangan EUR/JPY menghijau Pergerakan euro tidak lepas karena keputusan The Fed untuk mempertahankan
fed fund rate (FFR) setelah melakukan pemangkasan tiga kali di tahun ini, dengan masing-masing pemangkasan sebesar 25 basis poin. The Fed juga mengindikasikan suku bunga tidak akan dinaikkan di tahun depan, hal ini tentunya memberikan dampak bagus ke euro. "Setidaknya tekanan dari suku bunga The Fed tahun depan bisa diminimalisir," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (12/12). Apalagi, Nanang mengungkapkan bahwa Wall Street Journal melaporkan bahwa AS berencana untuk menunda pengenaan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China yang semula dijadwalkan berlaku pada 15 Desember. Kabarnya, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan AS tersebut bernilai hingga US$ 160 miliar.
Baca Juga: Modalku raih debt funding dari Triodos Investment Management Ditundanya pengenaan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China juga dilakukan AS seiring upaya kedua belah pihak untuk memfinalisasi kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, Nanang mengungkapkan bahwa investor saat ini tengah menantikan hasil rapat regular Bank Sentral Eropa (ECB) jam 19.45 WIB. Dalam rapatnya kali ini diperkirakan ECB akan mempertahankan suku bunga rendahnya atau 0%, hingga tingkat inflasi naik mendekati 2%, dengan harapan inflasi setahun penuh berada di level 1,2% dan PDB zona euro diproyeksikan 1,1%. "Jika ECB pangkas suku bunga acuan, maka akan membuat euro melemah. Fokus kini akan tertuju pada konferensi pers pertama Christine Lagarde sebagai presiden ECB," ungkapnya.
Baca Juga: GLOBAL MARKETS: Stocks, gold little changed as trade war spurs concerns Secara teknikal, kurs euro masih bergerak naik di mana posisi harian harga sudah berada di atas moving13, 26 dan 100, ditambah lagi tampak
crossing up pada moving13 dengan 26 dan 100. Indikator
stochastic pun tengah bergerak naik, disertai dengan indikator MACD yang sudah memasuki zona positif. Adapun untuk perdagangan akhir pekan ini, Nanang merekomendasikan beli untuk pasangan EUR/USD dengan kisaran
resistance di 1,1235; 1,1190; dan 1,1159. Sedangkan untuk level
support berada di kisaran 1,1084; 1,1039; dan 1,1008. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News