KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan menerbitkan 18,82 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham atau total Rp 4,7 triliun. Seluruh transaksi PUT I tersebut ditargetkan selesai pada awal Februari 2019. Direktur Renuka Coalindo Irwan Darmawan menyebut Wilton Resources Holdings Pte Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga atau stand buy buyer. Hal tersebut akan dilakukan jika rights issue tidak diserap secara sempurna oleh public. “Ini transaksi inbreng atau non tunai, jika pemegang saham meng-exercise atau menggunakan right-nya itu akan digunakan untuk modal kerja.” Kata Irwan di Jakarta, Jumat (30/11). Rencananya, Winston Resource Holding akan membeli 15,06 miliar saham Renuka Coalindo dengan harga yang sama seperti yang ditawarkan kepada publik. Total nilai transaksi diperkirakan akan bernilai sebesar Rp 3,76 triliun yang bersifat non tunai dengan menggunakan saham PT Wilton Investment yang berkedudukan di Jakarta.
Tuntaskan rights issue, Renuka Coalindo (SQMI) siap produksi emas tahun depan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan menerbitkan 18,82 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham atau total Rp 4,7 triliun. Seluruh transaksi PUT I tersebut ditargetkan selesai pada awal Februari 2019. Direktur Renuka Coalindo Irwan Darmawan menyebut Wilton Resources Holdings Pte Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga atau stand buy buyer. Hal tersebut akan dilakukan jika rights issue tidak diserap secara sempurna oleh public. “Ini transaksi inbreng atau non tunai, jika pemegang saham meng-exercise atau menggunakan right-nya itu akan digunakan untuk modal kerja.” Kata Irwan di Jakarta, Jumat (30/11). Rencananya, Winston Resource Holding akan membeli 15,06 miliar saham Renuka Coalindo dengan harga yang sama seperti yang ditawarkan kepada publik. Total nilai transaksi diperkirakan akan bernilai sebesar Rp 3,76 triliun yang bersifat non tunai dengan menggunakan saham PT Wilton Investment yang berkedudukan di Jakarta.