​Tupperware Terancam Bangkrut, Ini Pendiri Merek Wadah Makan Kesayangan Ibu-ibu



KONTAN.CO.ID - Tupperware terancam bangkrut. Tupperware terancam bangkrut karena kesulitan finansial. Saham Tupperware turun sebanyak 90% selama setahun terakhir. 

Dikutip dari ABC News (11/4/2023), saham perusahaan tersebut juga kembali turun hampir 50% pada perdagangan Senin (10/4/2023). 

New York Stock Exchange pun sempat memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari bursa saham karena tidak menyampaikan laporan tahunan yang wajib dilakukan. 


Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut, Begini Tanggapan Supplier Tupperware di Indonesia

Penyebab Tupperware terancam bangkrut adalag penurunan penjualan dan lambatnya produk ini menyasar kalangan muda. Hal ini membuat Tupperware tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasionalnya. 

Sehingga, Tupperware terancam bangkrut. Nah, Tupperware adalah merek wadah makanan terkenal di dunia. Tupperware sudah jadi merek generik, karena orang biasa menyebut kotak makanan sebagai "tupperware", apapun merek aslinya. 

Tupperware berasal dari negara Amerika Serikat. Namun, Tupperware sangat digandrungi oleh ibu-ibu di Indonesia. 

Baca Juga: Kini, Tupperware Tengah Menghadapi Kesulitan Bisnis

Tupperware dibanderol mahal, karena inovasi tutup wadah yang anti bocor, spesifikasi food grade untuk bahan plastiknya, serta garansi seumur hidup. 

Dikutip dari Kontan.co.id (12/4/2023), Tupperware terkenal karena harganya relatif mahal dan dijual direct selling. Katalognya tersebar di komunitas RT, arisan, kantor-kantor, dan sebagainya. 

Lantas, seperti apa sejarah Tupperware yang terancam bangkrut? 

Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut, Apa yang Terjadi?

Pendiri dan sejarah Tupperware yang terancam bangkrut dan inovasi tutup anti bocor

Sejarah Tupperware dimulai oleh pebisnis asal Amerika Serikat bernama Earl Silas Tupper. Jadi, nama Tupperware diambil dari nama pendirinya. 

Dirangkum dari laman resmi Tupperware Indonesia, sejak usia 21 tahun Tupper telah bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi dan riset. 

Baca Juga: Anti Bocor

Melalui berbagai riset yang dilakukan, Tupper berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau. 

Sementara, tutup Tupperware yang ikonoik dan menjamin wadah kedap udara yang anti bocor terinspirasi dari tutup kaleng cat.

Pada 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. 

Baca Juga: Ini Sejarah Tupperware yang Terkenal dengan Inovasi Tutup Anti Bocor

Pada 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca-Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.

Meskipun memiliki teknologi penyimpanan makanan yang baik pada zamannya, namun belum banyak orang yang tahu tentang Tupperware. 

Konsumen tidak memahami desain tutupnya yang membuat makanan tahan lama, sehingga tidak ada yang membeli Tupperware di toko dengan penjualan konvensional. 

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Singapura dan 3 Negara Lainnya Daftarkan Kebaya ke UNESCO

Pemasaran Tupperware dengan Tupperware Home Party

Tupperware Home Party yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise, wakil direktur pemasaran Tupperware.  

Brownie Wise datang ke Tupper dengan ide mengadakan acara di mana orang bisa menunjukkan kepada teman mereka mengenai keunggulan Tupperware. 

Baca Juga: Kini, Tupperware Tengah Menghadapi Kesulitan Bisnis

Pada 1951, konsep tersebut sangat sukses sehingga Tupper memutuskan menarik produk dari toko dan menjual secara eksklusif melalui Tupperware Home Party. 

Tupperware menempatkan perempuan sebagai pusat penjualan dari rumah ke rumah. Berkatnya sangat membantu banyak perempuan, khususnya pada perang dunia ke II, untuk memiliki penghasilan sendiri. 

Nah, hingga kini Tupperware juga banyak dijual melalui direct selling dengan agen-agen Tupperware yang menjual produknya menggunakan katalog. 

Baca Juga: Katalog Promo Tupperware Maret 2023, Inilah Perabotan dengan Harga Diskon

Tapi, makin hari, kian banyak produsen bisa membuat wadah antibocor dengan harga lebih murah yang mudah dijangkau pasar. 

Penjualan Tupperware pun terus mengalami penurunan. Tahun lalu, Tupperware mencatat penjualan US$ 1,3 miliar. Turun 18% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hal ini membuat Tupperware terancam bangkrut. Tahun 2022 lalu, Tupperware memutuskan untuk membuka kanal penjualan di Amazon dan jaringan retail. 

Baca Juga: Katalog Promo Tupperware Maret 2023, Produk Bekal Jalan-Jalan Diskon Besar-Besaran

Kini, produk Tupperware juga mulai banyak ditemukan di berbagai marketplace. Tujuannya adalah untuk memperbaiki penjualan dan masuk ke pasar orang-orang muda. 

Demikian penjelasan mengenai Tupperware terancam bangkrut dan sejarah Tupperware yang berasal dari negara Amerika Serikat.