Libur Lebaran sudah di depan mata. Saat ini, puluhan juta umat muslim di Indonesia tengah bersiap untuk merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Ritual pulang kampung menjadi salah satu hajatan wajib bagi banyak orang. Silaturahmi ke orang tua, sanak famili, kerabat, hingga berjumpa dengan teman sepermainan. Kondisi ini tak pelak ikut menggiring ekonomi, mengikuti peredaran masyarakat Indonesia. Dari kebanyakan berkutat di kota-kota besar yang ada di Indonesia, gerak ekonomi bergeser ke desa-desa, menyebar ke seluruh pelosok Tanah Air. Bank Indonesia (BI) menyebut, kebutuhan uang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini naik 13,5% dibanding tahun lalu, yakni Rp 217, 1 triliun. Berkaca data tahun 2018 lalu, estimasi ini ini bisa bergerak naik. Tahun lalu, kebutuhan uang tunai melebihi proyeksi BI dari 188,2 triliun menjadi Rp 191,3 triliun.
Turis Lebaran dan pertumbuhan ekonomi
Libur Lebaran sudah di depan mata. Saat ini, puluhan juta umat muslim di Indonesia tengah bersiap untuk merayakan hari kemenangan, Idul Fitri. Ritual pulang kampung menjadi salah satu hajatan wajib bagi banyak orang. Silaturahmi ke orang tua, sanak famili, kerabat, hingga berjumpa dengan teman sepermainan. Kondisi ini tak pelak ikut menggiring ekonomi, mengikuti peredaran masyarakat Indonesia. Dari kebanyakan berkutat di kota-kota besar yang ada di Indonesia, gerak ekonomi bergeser ke desa-desa, menyebar ke seluruh pelosok Tanah Air. Bank Indonesia (BI) menyebut, kebutuhan uang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini naik 13,5% dibanding tahun lalu, yakni Rp 217, 1 triliun. Berkaca data tahun 2018 lalu, estimasi ini ini bisa bergerak naik. Tahun lalu, kebutuhan uang tunai melebihi proyeksi BI dari 188,2 triliun menjadi Rp 191,3 triliun.