JAKARTA. Memanasnya keadaan di Turki dan Rusia setelah penembakan udara yang dilakukan Turki terhadap pesawat Rusia, jadi faktor yang menopang pergerakan harga minyak. Sesaat, pasar meninggalkan kenyataan fundamental bahwa minyak masih banjir pasokan. Mengutip Bloomberg, Rabu (25/11) pukul 14.45 WIB harga minyak kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Merchantile Exchange naik tipis 0,27% ke level US$ 42,99 per barel dan sepekan melesat 2,47%. Berdasarkan pemaparan Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures kisruh geopolitik antara Turki dan Rusia yang sedang hangat menimbulkan kecemasan terganggunya distribusi dan produksi minyak mentah Timur Tengah. Untuk sesaat itu mengangkat harga minyak.
Turki dan Rusia memanas, harga minyak terangkat
JAKARTA. Memanasnya keadaan di Turki dan Rusia setelah penembakan udara yang dilakukan Turki terhadap pesawat Rusia, jadi faktor yang menopang pergerakan harga minyak. Sesaat, pasar meninggalkan kenyataan fundamental bahwa minyak masih banjir pasokan. Mengutip Bloomberg, Rabu (25/11) pukul 14.45 WIB harga minyak kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Merchantile Exchange naik tipis 0,27% ke level US$ 42,99 per barel dan sepekan melesat 2,47%. Berdasarkan pemaparan Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures kisruh geopolitik antara Turki dan Rusia yang sedang hangat menimbulkan kecemasan terganggunya distribusi dan produksi minyak mentah Timur Tengah. Untuk sesaat itu mengangkat harga minyak.