KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Krisis Turki nampaknya tak membuat Bank Indonesia (BI) khawatir. BI bahkan tidak melakukan antisipasi khusus. “Yang BI lakukan adalah konsisten dengan kebijakan yang sudah dijalankan selama ini,” tandas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsyah kepada KONTAN.CO.ID kemarin (13/8). Menurut Nanang, dampak krisis Turki paling besar akan terjadi di Euro. Pasalnya, banyak eksposure lembaga keuangan Eropa dalam sistem keuangan Turki. “Adapun dampak bagi mata uang negara-negara berkembang karena Turki masuk basket dalam portofolio emerging market,” ujar Nanang. Jika dicermati, sebelum libur panjang bulan Mei sampai Juni lalu, lira turki terdepresiasi tajam. Dampaknya hanya sekejap bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut Nanang, ini berbeda dengan efek pemulihan ekonomi AS yang ditandai dengan penaikan suku bunga acuan Ameerika Serikat srta eskalasi perang dagang antara AS dengan China yang merembet ke negara-negara lain. “Dampaknya cukup lama,” ujar dia.
Turki krisis, BI tak siapkan antisipasi khusus
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Krisis Turki nampaknya tak membuat Bank Indonesia (BI) khawatir. BI bahkan tidak melakukan antisipasi khusus. “Yang BI lakukan adalah konsisten dengan kebijakan yang sudah dijalankan selama ini,” tandas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsyah kepada KONTAN.CO.ID kemarin (13/8). Menurut Nanang, dampak krisis Turki paling besar akan terjadi di Euro. Pasalnya, banyak eksposure lembaga keuangan Eropa dalam sistem keuangan Turki. “Adapun dampak bagi mata uang negara-negara berkembang karena Turki masuk basket dalam portofolio emerging market,” ujar Nanang. Jika dicermati, sebelum libur panjang bulan Mei sampai Juni lalu, lira turki terdepresiasi tajam. Dampaknya hanya sekejap bagi pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut Nanang, ini berbeda dengan efek pemulihan ekonomi AS yang ditandai dengan penaikan suku bunga acuan Ameerika Serikat srta eskalasi perang dagang antara AS dengan China yang merembet ke negara-negara lain. “Dampaknya cukup lama,” ujar dia.