KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (15/9). IHSG tercatat melorot 0,31% ke level 6.110,22. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan paling dalam dirasakan oleh sektor industri hingga 0,90%. Setelahnya disusul sektor barang baku dan sektor keuangan yang menurun masing-masing 0,76% dan 0,62%. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG ditutup melemah karena investor cenderung
wait and see akibat kekhawatiran
tapering. Di sisi lain, turunnya kasus harian Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu penopang pergerakan saham-saham hari ini.
Sepengamatan Dennies, sentimen-sentimen itu masih akan berpengaruh untuk perdagangan Kamis (16/9). IHSG diproyeksi melanjutkan pelemahan dengan level
support di 6.098 hingga 6.086 dan level
resistance di 6.123 hingga 6.136.
Baca Juga: Proyeksi IHSG dan saham yang layak dicermati pada perdagangan Kamis (16/9) "Secara teknikal pergerakan masih cukup terbatas dan akan menguji
support kuat MA50 dan diperkirakan akan
rebound setelahnya," ujarnya dalam riset yang terima Kontan.co.id, Rabu (15/9). Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pergerakan IHSG masih terlihat akan melemah. Hingga saat ini, IHSG tampak masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mengerek kenaikan IHSG. "Sedangkan
capital inflow belum terlihat akan bertumbuh secara signifikan, hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (15/9).
Adapun untuk perdagangan Kamis (16/9), ia memperkirakan IHSG berpotensi terkonsolidasi dengan level 5.969 hingga 6.202. Beberapa saham yang dicermatinya seperti
AALI,
INDF,
TLKM,
ITMG,
CTRA,
WIKA, dan
BMRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli