KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan penjualan sebesar Rp 247,11 miliar pada tahun 2019, turun 2,8% dari tahun sebelumnya. Meski penjualan bersihnya turun, justru laba emiten farmasi ini tumbuh hingga 10,5% yoy. Melansir laporan keuangannya di 2019 penjualan lokal mendominasi pendapatan PYFA di tahun lalu sebesar Rp 308,43 miliar. Adapun segmen produk farmasi dan jasa maklon berkontribusi paling besar yaitu Rp 295,43 miliar, diikuti produk alat kesehatan Rp 12,44 miliar, dan produk kecantikan Rp 556,64 juta dari yang sebelumnya tidak tercatat. Baca Juga: Dorong kinerja, Pyridam Farma (PYFA) kencangkan efisiensi dan peluncuran produk baru
Sementara itu, penjualan ekspor produk farmasi tercatat tumbuh 24,6% menjadi Rp 1,22 miliar. Sebenarnya jumlah penjualan PYFA naik di sepanjang tahun lalu. Namun setelah dipotong retur dan potongan penjualan, hasilnya jadi turun 2,8% yoy menjadi Rp 247,11 miliar. Adapun di sepanjang tahun lalu, beban pokok penjualannya naik 7% menjadi Rp 106,91 miliar. Oleh karenanya laba bruto emiten farmasi ini menyusut menjadi Rp 140,20 miliar dari sebelumnya Rp 151,10 miliar di 2018. Namun demikian, Pyridam Farma mencatatkan pendapatan lain-lain tumbuh pesat hingga 729% dari sebelumnya Rp 399,42 juta di 2018 menjadi Rp 3,31 miliar. Pendapatan ini didapat dari jasa pendaftaran obat sebesar Rp 2,73 miliar yang sebelumnya tidak ada dan lain-lain sebesar Rp 578,62 juta.