KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus melemah setelah awal pekan ini gagal menembus level tertinggi baru. Pelemahan harga emas dalam tiga hari terakhir disebabkan oleh penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Investor juga menahan diri untuk membuat taruhan besar menjelang data pekerjaan utama AS yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve. Rabu (6/12) pukul 6.48 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.018,05 per ons troi. Harga emas spot melemah tipis dari posisi kemarin US$ 2.019,36 per ons troi. Ini adalah penurunan harga emas dalam tiga hari terakhir setelah mencatat penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa di angka US$ 2.072,22 per ons troi pada Jumat (1/12) lalu.
Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange turun tipis ke US$ 2.035,80 per ons troi pagi ini dari posisi US$ 2.036,30 per ons troi saat tutup pasar kemarin. Harga emas berjangka ini juga melemah dalam tiga hari terakhir. Emas batangan telah naik ke rekor tertinggi US$ 2.135,40 pada Senin pagi, sebelum turun lebih dari US$ 100 dalam satu hari dan ditutup lebih rendah 2% saat tutup pasar Senin (4/12). Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (6/12) di Pegadaian Anjlok, Cek Updatenya di Sini Para analis menilai, momentum yang mendorong emas ke rekor tertinggi pada hari Senin mungkin melemah dalam jangka pendek karena ketidakpastian mengenai waktu pelonggaran moneter AS. Tetapi risiko geopolitik yang lebih luas akan memberikan dorongan menuju puncak baru. Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals mengatakan, kenaikan harga emas sudah habis dan terhenti setelah reli. "Level US$ 2.000 mungkin akan menjadi titik terendah jangka pendek di bawah pasar emas," kata Wyckoff kepada Reuters. Dolar naik 0,2% mendekati level tertinggi dua minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Pedagang sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 66% pada bulan Maret, menurut CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung emas batangan yang tidak berbunga. Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Masih Bullish?