Turun 5,3% di November, harga emas spot di jalur penurunan bulanan terburuk



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas merosot ke level terendah dalam lima bulan pada akhir perdagangan awal pekan ini. Harga emas kini berada di jalur pelemahan terburuk dalam empat tahun karena optimisme atas pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin Covid-19 yang membuat daya pikat aset lindung nilai seperti emas memudar. 

Senin (30/11), harga emas spot melemah 0,5% menjadi US$ 1.779,05 per ons troi setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 2 Juli di US$ 1.764,29 per ons troi. Ini membuat harga emas merosot 5,3% sepanjang bulan November. 

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 0,4% ke level US$ 1.780,90 per ons troi. 


Baca Juga: S&P akan akuisisi IHS Markit senilai US$ 44 miliar

“Mereka (investor) meninggalkan emas karena merasa vaksin akan membuka pasar di beberapa titik dan ini seperti peralihan nya akan teratur," kata George Gero, direktur pelaksana di RBC Wealth Management.

"Ini akan menjadi jalan panjang untuk harga emas karena di sana tampaknya tidak ada kebutuhan akan tempat berlindung saat ini," lanjut dia.

Asal tahu saja, penurunan emas terjadi meskipun dolar Amerika Serikat (AS) sedang melemah. Bahkan kini the greenback sempat berada di level terendah dalam dua setengah tahun.

Prospek pemulihan ekonomi yang didorong oleh vaksin tahun depan telah menempatkan pasar saham global di jalur untuk memecahkan rekor bulan. Di sisi lain, Bitcoin juga mencapai rekor tertinggi saat reli tahun 2020 mulai berjalan.

Meningkatkan harapan akan lebih banyak tindakan pemerintah AS untuk membantu ekonomi, Presiden terpilih Joe Biden mengajukan nama mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai calon menteri keuangan. Ini dipandang pasar sebagai kekuatan untuk lebih banyak tindakan fiskal.

Baca Juga: Wall Street koreksi di penghujung November, aksi profit taking jadi pemberat

Investor sekarang mengincar pidato Ketua The Fed Jerome Powell di depan Kongres AS yang berlangsung pekan ini.

"Pedagang dan investor menunjukkan sedikit penghindaran terhadap aset berisiko baru-baru ini. Tetapi, tidak adanya hotspot geopolitik baru dan harapan terhadap vaksin Covid-19 dan transisi yang lebih mulus di AS membuat emas mulai ditinggalkan," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam sebuah catatan.

"Itu semua bearish untuk logam safe-haven," tegas dia.

Selanjutnya: OPEC+ tunda keputusan pemangkasan produksi, harga minyak mentah acuan melemah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari