KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas aset PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengalami perbaikan pada tahun 2024. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bank yang fokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan rasio NPL emiten dengan kode saham BBRI ini didorong oleh pertumbuhan outstanding kredit sebesar 7% secara tahunan (year on year/YoY), mencapai Rp 1.354,6 triliun pada akhir 2024. Berdasarkan laporan keuangan Bank BRI yang dirilis pada Selasa (18/2), rasio NPL BRI pada akhir 2024 tercatat sebesar 2,78%, turun dari 2,95% pada tahun sebelumnya. Namun, secara nominal, kredit bermasalah BRI secara konsolidasi meningkat tipis menjadi Rp 37,7 triliun dari Rp 37,3 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Siapkan Rp 3 Triliun Buyback Saham di 2025 Secara rinci, kredit bermasalah di segmen mikro mencapai Rp 13,99 triliun dengan rasio 2,85% dari total kredit segmen ini yang mencapai Rp 491,2 triliun pada akhir 2024. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023, yang mencatatkan kredit bermasalah sebesar Rp 12,26 triliun atau 2,47% dari total kredit mikro. Sementara itu, kredit bermasalah di segmen usaha kecil tercatat sebesar Rp 10,08 triliun atau 4,42% dari total portofolio senilai Rp 228,1 triliun pada akhir 2024. Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2023, yang mencatatkan kredit bermasalah sebesar Rp 11,13 triliun dengan rasio 4,88%.
BBRI Chart by TradingView