Turun dari Rekor, Harga Emas Masih Tercatat Menguat Sepekan di Kisaran US$ 2.444



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis menjelang akhir pekan setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa atawa all time high di pertengahan pekan ini. Ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat (AS) pada bulan September terus mendapatkan momentum.

Jumat (19/7) pukul 6.37 WIB, harga emas spot turun tipis ke US$ 2.444,45 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.445,08 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot menguat 1,37%.

Sejalan, harga emas kontrak Agustus 2024 di Commodity Exchange turun 0,37% ke US$ 2.447,20 per ons troi dari posisi kemarin. Dalam sepekan, harga emas berjangka AS ini menguat 1,09%.


“Para analis memperkirakan keuntungan jangka panjang untuk logam mulia, didorong oleh persiapan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga, dan percaya bahwa inflasi terkendali,” kata Russell Shor, spesialis pasar senior di Tradu kepada Reuters.

Baca Juga: Sebulan Harga Naik 6,33%, Harga Emas (18 Juli 2024) Naik

Ketidakstabilan geopolitik dan permintaan bank sentral juga menciptakan prospek emas jangka menengah dan panjang yang positif, ujar Shor.

Pasar memperkirakan peluang 98% penurunan suku bunga AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menonjol saat suku bunga rendah.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu. Tetapi belum ada perubahan signifikan di pasar tenaga kerja, menurut data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (19/7/2024) Antam Naik, Galeri24 dan UBS Turun

Dana Moneter Internasional (IMF) kemarin mengatakan bahwa The Fed seharusnya tidak menurunkan suku bunga hingga akhir tahun 2024. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan. Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan langkah pada bulan September "terbuka lebar".

Beberapa permintaan safe-haven dipicu dari Tiongkok, "Karena retorika negatif yang datang dari kedua kandidat presiden AS terhadap Tiongkok," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Menurut Dewan Emas Dunia, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas fisik secara global mencatat aliran masuk selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati