KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan penjualan semen sebesar 900.000 ton di periode April 2023. Pencapaian ini lebih rendah 14% dari periode yang sama tahun lalu. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, penurunan penjualan ini disebabkan karena perbedaan masa lebaran dan libur panjang tahun ini yang jatuh pada bulan April, sedangkan tahun lalu lebaran jatuh pada bulan Mei. “Ini adalah fenomena yang selalu terjadi dimana saat musim liburan lebaran semua aktivitas usaha turun,” kata Marcos kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).
Jika diakumulasikan, total penjualan semen INTP sepanjang Januari hingga April 2023 mencapai 4,9 juta ton semen. Kata Marcos, pencapaian ini hampir sama dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu. Secara umum realisasi penjualan tersebut menunjukan tahun ini sebenarnya INTP bertumbuh lebih baik.”Hanya saja di bulan April karena adanya waktu lebaran yang tidak sama dengan tahun lalu, menjadikan perbandingan nya tidak apple-to-apple,” kata dia.
Baca Juga: Indocement (INTP) Optimistis Industri Semen Bisa Tumbuh hingga 4% Tahun Ini Dengan melihat realisasi penjualan tahun ini, Marcos masih optimistis target penjualan INTP dapat tercapai. Asal tahu, konstituen Indeks Kompas100 ini memasang target pertumbuhan penjualan 2% sampai 4% tahun ini. Angka tersebut sejalan dengan estimasi pertumbuhan penjualan semen domestik nasional. ”Semoga dapat terpenuhi dengan melihat kondisi sampai dengan saat ini yang masih kondusif,” pungkas dia. Salah satu pendorong penjualan semen datang dari meningkatnya penjualan dari segmen residensial atau rumah tapak. Marcos melihat, tren penjualan semen dari segmen ini sangat menjanjikan, karena pandemi covid-19 yang sempat terjadi membuat masyarakat cenderung untuk memilih tempat tinggal di rumah tapak dibanding apartemen. Penjualan rumah tapak juga didukung oleh stagnasi suku bunga. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel A. Widjaja menyematkan rating buy saham INTP dengan target harga Rp 12.200. Samuel Sekuritas menyematkan rating netral untuk sektor semen. Samuel Sekuritas memperkirakan adanya kenaikan volume penjualan di paruh kedua 2023, terutama dengan potensi permintaan yang besar dari proyek-proyek di luar Jawa. Daniel mencatat, volume penjualan semen domestik pada periode April 2023 tercatat melemah 38,8% secara bulanan dan 31,0% secara tahunan alias secara year-on-year (YoY). Penjualan semen di periode April sebesar 3,0 juta ton dengan kumulatif penjualan empat bulan pertama 2023 hanya 17,3 juta ton, turun 11,9% yoy. Penurunan penjualan pada bulan April 2023 dikarenakan adanya libur lebaran yang lebih cepat dibandingkan tahun lalu yang jatuh pada bulan Mei 2022. Truk angkutan di jalan tol dan non-tol tidak dapat beroperasi sehingga menghambat distribusi semen terutama di pulau Jawa selama 2 pekan. Daniel melihat adanya masa pemulihan penjualan setelah mengalami masa yang cukup sulit di awal tahun. Pemulihan sudah mulai terlihat terutama di pekan awal bulan Mei 2023 setelah libur perayaan Idul Fitri. Ke depan, dia melihat volume penjualan semen akan terus mengalami peningkatan hingga kuartal keempat 2023 dengan katalis dari pembangunan ibukota baru di Kalimantan, yang tercermin dari pertumbuhan penjualan di daerah luar Jawa yang terus mencatatkan kinerja yang fantastis. “Kami tetap mempertahankan proyeksi untuk volume penjualan semen nasional dapat tumbuh 2% sampai 3% secara year-on-year (YoY) pada 2023,” kata Daniel. Hanya saja, permintaan semen yang menurun dan kenaikan biaya distribusi menjadi risiko yang menggelayuti sektor semen.
Baca Juga: Kinerja Emiten Semen Diramal Positif Tahun Ini, Analis Jagokan Saham INTP dan SMGR Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat