KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang secara nasional pada semester pertama 2023 tercatat sebesar Rp 45,99 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah 37% dibanding periode sama tahun 2022 yang jumlah penerbitannya mencapai Rp 72,73 triliun. Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriasih menyampaikan, penerbitan surat utang pada semester pertama tahun ini didominasi oleh perusahaan non-BUMN, yakni sebesar Rp 32,8 triliun atau 71,4% dari total. Sementara itu, penerbitan surat utang dari perusahaan BUMN beserta anak usahanya sebesar Rp 13,1 triliun atau setara 28,6% dari total. Dari segi sektoral, sektor multifinance memberikan porsi terbesar dalam penerbitan surat utang nasional, yakni Rp 15,11 triliun atau setara 32,9%. Disusul sektor telekomunikasi Rp 6,5 triliun (14,1%) dan lembaga keuangan khusus Rp 6 triliun (13%).
Turun di Semester I-2023, Penerbitan Surat Utang Bisa Lebih Semarak di Paruh Kedua
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang secara nasional pada semester pertama 2023 tercatat sebesar Rp 45,99 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah 37% dibanding periode sama tahun 2022 yang jumlah penerbitannya mencapai Rp 72,73 triliun. Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriasih menyampaikan, penerbitan surat utang pada semester pertama tahun ini didominasi oleh perusahaan non-BUMN, yakni sebesar Rp 32,8 triliun atau 71,4% dari total. Sementara itu, penerbitan surat utang dari perusahaan BUMN beserta anak usahanya sebesar Rp 13,1 triliun atau setara 28,6% dari total. Dari segi sektoral, sektor multifinance memberikan porsi terbesar dalam penerbitan surat utang nasional, yakni Rp 15,11 triliun atau setara 32,9%. Disusul sektor telekomunikasi Rp 6,5 triliun (14,1%) dan lembaga keuangan khusus Rp 6 triliun (13%).