Turun empat hari berturut-turut, harga batubara termal China terpangkas 32%



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga batubara termal China turun empat hari berturut-turut, memperpanjang kerugian sejak pekan lalu, setelah Beijing berencana melakukan intervensi untuk menjinakkan harga komoditas tambang itu.

Mengutip Reuters, harga batubara termal berjangka paling aktif di Zhengzhou Commodity Exchange, untuk pengiriman Januari, pada Senin (25/10) jatuh lebih dari 8%. Tetapi, bangkit untuk memangkas kerugian menjadi turun 5,2% ke 1.335 yuan (US$ 209) per ton pada 10.29 WIB.   Buntutnya, harga batubara termal turun lebih dari 32% sejak mengukir rekor tertinggi pada Selasa (19/10) pekan lalu di 1.982 yuan per ton.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) pada Senin (25/10) mendesak perusahaan batubara untuk "secara ketat" melakukan kewajiban kontraktual mereka. Dan, meminta perusahaan untuk memperkuat pengawasan kontrak jangka menengah dan panjang.


NDRC akan mendesak perusahaan batubara hulu dan hilir menandatangani kontrak jangka menengah dan panjang untuk sektor kelistrikan. Dan, kontrak batubara jangka menengah dan panjang untuk menstabilkan pasar. 

Baca Juga: Produsen tambang terkemuka China terapkan batas atas, harga batubara turun

China, penambang dan konsumen batubara terbesar di dunia, harus mempertimbangkan ketahanan pangan dan energi ketika membatasi emisi, Dewan Negara menyatakan pada Minggu (24/10), menjelang putaran baru pembicaraan iklim global di Glasgow, Skotlandia, pada 31 Oktober.

Karena itu, China mendorong para penambang untuk meningkatkan produksi batubara dan meningkatkan impor, sehingga pembangkit listrik bisa membangun kembali persediaan menjelang musim dingin. 

Tapi, para analis menyebutkan, kekurangan pasokan batubara kemungkinan akan bertahan setidaknya selama beberapa bulan lagi.

NDRC telah mengambil banyak tindakan dan sedang mempelajari cara untuk mengintervensi harga batubara kembali ke "kisaran yang wajar", juga bakal menindak perusahaan yang mengambik "keuntungan berlebihan".

Dan, mulai 15 Oktober, Pemerintah China mengizinkan pengelola pembangkit listrik tenaga batubara untuk membebankan biaya pembangkitan ke beberapa pengguna akhir melalui harga listrik yang mengacu mekanisme pasar.

Selanjutnya: Harga batubara termal China merosot hampir 20% dari rekor tertinggi

Editor: S.S. Kurniawan