Turun, Harga Emas Masih Bertahan di Atas US$ 2.300 pada Kamis (2/5) Sore



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tetapi masih mampu bertahan di atas level US$ 2.300 per ons troi pada hari ini. Setelah rapat Federal Open Market Committee, Federal Reserve menahan suku bunga dan mengindikasikan kecenderungan pemangkasan. Sementara fokus investor beralih ke data non-farm payrolls Amerika Serikat (AS).

Kamis (2/5) pukul 16.18 WIB, harga emas spot turun 0,63% ke US$ 2.304,97 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.319,56 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Juni 2024 di Commodity Exchange naik tipis 0,09% ke US$ 2.313 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.311 per ons troi.


Pernyataan kebijakan terbaru The Fed mempertahankan elemen-elemen penting dalam penilaian ekonomi dan panduan kebijakannya. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan langkah selanjutnya akan bergantung pada data, namun kecil kemungkinannya akan ada peningkatan suku bunga.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp 17.000 Jadi Rp 1.327.000 Per Gram, Kamis (2/5)

"Para pelaku pasar merasa lega karena Powell menutup pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, membantu harga emas naik kembali di atas US$ 2.300," kata analis senior City Index, Matt Simpson kepada Reuters.

Setelah pengumuman hasil rapat FOMC kemarin, harga emas kembali menguat ke atas US$ 2.300 setelah ditutup pada US$ 2.286,25 per ons troi pada akhir April, Selasa (30/4).

Setelah pertemuan FOMC, suku bunga berjangka jangka pendek AS naik. Para trader menambah spekulasi bahwa The Fed akan melakukan setidaknya satu kali pemotongan suku bunga pada tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat. “Apa yang ingin dilihat para pedagang saat ini adalah angka NFP yang lebih lemah. Kita dengan cepat mendekati paruh kedua tahun ini, dan ketika bank sentral terus menumpuk emas fisik, saya menduga emas dapat bertahan di atas US$ 2.000 untuk sisa tahun ini dan menembus di atas US$ 2.500," kata Simpson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati