Turun Lagi, Harga Emas Antam Masih Berpotensi ke Rp 1 Juta Dalam Jangka Panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih tertekan. Kekhawatiran resesi menyebabkan pelaku pasar lebih suka menghindari risiko (risk off).

Mengutip laman Logam Mulia hari ini (15/7), harga beli emas Antam turun Rp 5.000 per gram, ke level Rp 962.000 per gram dibandingkan Kamis (14/7) di level Rp 967.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 826.000 per gram. Harga tersebut anjlok Rp 8.000 dibandingkan dengan harga buyback pada Kamis (14/7) yang ada di Rp 834.000 per gram.


Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi, Inflasi dan Resesi Masih Membayangi

Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono, mengatakan harga emas Antam lebih cenderung stabil dibandingkan dengan harga emas spot. Kenaikan dan penurunan harga emas Antam tidak setinggi emas global.

Dia menambahkan bahwa pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi mengangkat harga emas Antam yang bergerak seiring harga emas global. Selain itu, harga emas Antam memiliki kecenderungan selalu naik tiap tahunnya kecuali pandemi di tahun 2020-2022.

"Emas Antam masih relatif bertahan saat tapering sebagai hedge atas rupiah. Jadi jika dolar melemah, emas Antam dapat naik seiring emas dunia naik," ujar Wahyu. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 Menjadi Rp 962.000 Per Gram Pada Hari Ini (15/7)

Wahyu menjelaskan harga emas masih memiliki kemungkinan untuk bullish, walaupun masih sangat sulit di tengah potensi kenaikan suku bunga. Pasalnya emas tidak memberikan imbal hasil seperti misalnya surat utang. 

"Namun harga emas bisa naik secara signifikan ketika terjadi resesi atau stagflasi sehingga The Fed tidak bisa agresif bahkan malah kembali melonggarkan," ucap Wahyu. 

Wahyu mengatakan harga Emas Antam masih relatif bertahan stabil di kisaran Rp 800.000-Rp 900.000. Dalam jangka panjang, harga emas batangan bisa bergerak di kisaran Rp 1.000.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati