Turun-naik seimbang, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (16 Juli 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka pekan ini dengan nuansa merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Senin (16/7) merah lagi. Indeks utama di BEI ini turun 38,92 poin (-0,65%) sebelum mendarat di angka 5.905,16.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turun. Berkurang 6,80 poin (-0,73%), LQ45 hingga di level 930,92.

Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.


Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing dengan PER 3,00 kali, 3,05 kali, dan 4,12 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh WSBP, AKRA, INDY, PTBA, PGAS, BBNI, dan BBTN.

Pergerakan IHSG kemarin membawa naik empat saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah SRIL, WSKT, Indika EnergyTbk (INDY), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Selain itu, empat saham turun harga, yaitu AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bukit Asam Tbk (PTBA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Nah, dua saham yang tidak berubah harga adalah BUMI dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). 

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana