Turun, Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Capai 1.757 Unit Hingga Mei 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) mencapai 1.757 unit hingga Mei 2024.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, raihan penjualan pada Mei 2024 mengalami penurunan ketimbang periode sama di tahun sebelumnya.

"Turun karena pada tahun lalu sudah banyak pelanggan yang melakukan investasi alat berat," ujar Sara kepada Kontan, Senin (24/6).


Sara menjelaskan, untuk tahun ini UNTR menargetkan penjualan alat berat mencapai 4.000 unit.

Sebagai gambaran, volume penjualan alat berat hingga Mei 2024 yang mencapai 1.757 unit terdiri dari sektor pertambangan sebesar 66%, sektor konstruksi sebesar 13%, sektor agro sebesar 12% dan kehutanan sebesar 9%.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) di Tengah Penurunan Harga Batubara

Kontan mencatat, op line dan bottom line United Tractors kompak merosot pada kuartal I-2024. UNTR meraup pendapatan bersih senilai Rp 32,41 triliun dalam periode tiga bulan pertama 2024, turun 7,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu  atau secara year on year (YoY).

Sebagai perbandingan, pada tiga bulan pertama 2023 UNTR mengantongi pendapatan bersih Rp 34,88 triliun.

"Pendapatan bersih konsolidasian United Tractors menurun sebesar 7% disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batubara," ungkap manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi.

Merujuk pada laporan keuangan UNTR, lini bisnis penjualan barang anjlok 19,63% (YoY) dari sebelumnya Rp 21,75 triliun menjadi Rp 17,48 triliun per 31 Maret 2024.

Terutama disebabkan oleh penjualan barang pihak berelasi ke penambangan batubara yang ambles 34,26% (YoY) menjadi Rp 3,53 triliun. Kemudian mesin konstruksi ke pihak ketiga anjlok 23,78% (YoY) menjadi Rp 7,24 triliun.

Pada kuartal I-2024, UNTR meraih laba bersih senilai Rp 4,54 triliun. Menurun 14,66% dibandingkan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk UNTR per 31 Maret 2023 yang kala itu sebesar Rp 5,32 triliun. 

 
UNTR Chart by TradingView

"Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba bersih Perseroan sebesar 15% menjadi Rp 4,5 triliun dari Rp 5,3 triliun pada periode yang sama tahun 2023," ungkap manajemen UNTR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari