Turun Sepekan, Harga Minyak Masih Menguat Sepanjang April 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Jumat (28/4) setelah perusahaan energi membukukan laba positif dan data AS menunjukkan produksi minyak mentah menurun. Sementara permintaan bahan bakar meningkat.

Jumat (28/4), harga minyak WTI kontrak Juni 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 2,70% ke US$ 76,78 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 1,4% dalam sepekan tetapi menguat 1,29% sepanjang April.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juli 2023 di ICE Futures kemarin menguat 2,7% ke US$ 80,33 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini turun 1,39% tetapi menguat 0,75% sepanjang April 2023.


Terlepas dari kenaikan harian, Brent dan WTI sama-sama turun untuk minggu kedua berturut-turut. "Pasar turun hampir sepanjang minggu di tengah kekhawatiran tentang resesi ekonomi yang menjulang dan perluasan krisis perbankan dengan First Republic," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Kinerja Kuat Emiten Mengimbangi Prospek Perlambatan Ekonomi

"Tapi, hari ini ada berita utama yang menunjukkan mungkin ada solusi untuk masalah First Republic, dan ada data yang menunjukkan kenaikan permintaan minyak dan penurunan produksi," kata Flynn.

Para pejabat AS mengoordinasikan pembicaraan mendesak untuk menyelamatkan First Republic Bank. Pasalnya, upaya sektor swasta yang dipimpin oleh penasihat bank belum mencapai kesepakatan, menurut tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut.

US Federal Deposit Insurance Corp (FDIC), Departemen Keuangan, dan Federal Reserve adalah beberapa badan pemerintah yang telah mulai mengatur pertemuan dengan perusahaan keuangan tentang solusi untuk First Republic, kata sumber tersebut.

Produksi minyak mentah AS turun pada Februari menjadi 12,5 juta barel per hari, terendah sejak Desember. Permintaan bahan bakar naik menjadi hampir 20 juta barel per hari, tertinggi sejak November, menurut Energy Information Administration (EIA).

Data EIA minggu ini menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun lebih dari prediksi minggu lalu karena permintaan bahan bakar motor meningkat menjelang puncak musim mengemudi musim panas.

Baca Juga: Stabil 3 Hari Terakhir, Harga Minyak Turun 4% Sepekan

Jumlah rig pengeboran minyak di AS tidak berubah minggu ini di 591, tetapi turun tipis satu di bulan April dalam penurunan bulanan kelima mereka, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.

Perusahaan minyak Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp telah menikmati permintaan yang kuat dan mempertahankan pemotongan biaya yang diterapkan selama penguncian Covid-19.

Harga minyak mentah telah menurun dalam beberapa minggu dan bulan terakhir karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang dapat mengurangi permintaan. 

Pengeluaran konsumen AS tidak berubah pada bulan Maret, tetapi kekuatan yang terus-menerus dalam tekanan inflasi yang mendasarinya dapat mendorong Fed untuk menaikkan suku lagi minggu depan untuk memperlambat inflasi, menambah kekhawatiran kemungkinan resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati