Turun tipis, pembiayaan utang pemerintah di 2021 capai Rp 1.142,4 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk tahun 2021, pemerintah menetapkan kebutuhan pembiayaan utang mencapai Rp 1.142,4 triliun. Hal ini tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021.

Asal tahu saja, jumlah tersebut tercatat lebih rendah sekitar 6,4% jika dibandingkan dengan pembiayaan utang pada APBN tahun 2020 yang sebesar Rp 1.220,4 triliun. 

Utang ini merupakan bagian dari pembiayaan RAPBN 2021 guna menambal defisit anggaran sebesar Rp 971 triliun. Seperti diketahui, defisit anggaran untuk tahun depan capai 5,5% dari PDB.


“Sebagian besar pembiayaan utang dalam APBN tahun 2021 akan dipenuhi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN),” dikutip dalam buku Nota Keuangan dan RAPBN 2021, Jumat (14/8). 

Baca Juga: Ini pidato lengkap Presiden Joko Widodo saat menyampaikan RAPBN 2021

Baca Juga: Pemerintah patok defisit anggaran tahun 2021 capai 5,5% dari PDB

Sementara itu, terkait instrumen pinjaman nantinya juga akan lebih banyak dimanfaatkan terutama untuk mendorong kegiatan/proyek prioritas Pemerintah. 

Sehingga, rencana pembiayaan utang sebagian besar akan dilakukan dalam mata uang rupiah, berbunga tetap, dan dengan tenor menengah-panjang. 

Adapun dalam rangka menjaga risiko pengelolaan utang dan mendorong efisiensi bunga, pemerintah tetap memiliki fleksibilitas untuk menentukan komposisi portofolio utang yang akan dituangkan lebih lanjut dalam strategi pembiayaan utang.

Baca Juga: Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 di rentang 4,4% - 5,5%

Baca Juga: Defisit anggaran 5,5% PDB di 2021, Menkeu: Masih ada ketidakpastian akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari