Turunkan bunga hingga dorong CASA, begini upaya BRI menekan biaya dana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan terus mendorong pertumbuhan simpanan di tahun 2020. Hal ini salah satunya sebagai kelanjutan dari upaya penurunan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang telah dilakukan sejak tahun 2019.

Sekretaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto menyebut per Januari 2020 cost of fund  BRI sudah turun 20 basis poin (bps) secara tahunan dari 3,8% menjadi 3,6%. "Hal ini seiring dengan tren penurunan suku bunga," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2). 

Baca Juga: Bank besar makin gahar mendorong pertumbuhan rekening


Menurutnya, saat ini ketatnya likuiditas masih jadi faktor utama lemahnya penurunan CoF dibandingkan penurunan suku bunga acuan.

Namun, bank nomor wahid dari segi aset ini memastikan pihaknya tetap berupaya melakukan efisiensi biaya dana antara lain dengan melakukan penurunan suku bunga.  "Suku bunga counter rate deposito di atas 3 bulan sudah turun sekitar 25 bps hingga 50 bps," lanjutnya.

Disamping itu bank bersandi bursa BBRI ini juga terus fokus mendorong peningkatan dana murah alias current account and saving account (CASA). Caranya tak lain dengan mobilisasi simpanan melalui penguasaan transaksi dan pembayaran. Alhasil, tahun ini BRI menargetkan rasio CASA bisa mencapai 60%.

Sebagai informasi saja, tahun lalu BRI mencatat kenaikan DPK sebesar 8,1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.021,19 triliun dari tahun 2018 sebesar Rp 944,26 triliun. Sementara itu, rasio CASA terpantau turun dari 60,14% per 2018 menjadi 57,7% di akhir 2019 lalu.

Baca Juga: Sama-sama garap segmen mikro, BRI, Pegadaian dan PNM bakal berkongsi

Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan deposito sebesar 15,99% yoy di tahun lalu menjadi Rp 397,5 triliun. Sedangkan dana murah (giro dan tabungan) hanya tumbuh tipis 3,04% secara yoy dari Rp 555,3 triliun di 2018 lalu menjadi Rp 572,2 triliun di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi