JAKARTA. Rencana pemerintah mengganti acuan yield obligasi pemerintah dari bunga SBI 3 bulan menjadi bunga SPN 3 bulan mulai diantisipasi oleh bank. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya telah menurunkan suku bunga simpanan mereka sebesar 25 basis poin (bps) per 1 April lalu untuk mengantisipasi hal ini. Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan pilihan antisipasinya antara menurunkan bunga simpanan dengan menaikkan suku bunga kredit. Soalnya, dengan jumlah kepemilikan obligasi pemerintah sebesar Rp 40 triliun, BCA memiliki potensi kehilangan pendapatan bunga hingga Rp 150 miliar. Jahja mengakui penurunan bunga simpanan menghemat biaya bunga BCA. "0.25% dari Rp 130 triliun, jadi kira-kira Rp 325 miliar setahunnya. Lumayan yah," kata Jahja kepada KONTAN, Rabu(13/4).
Turunkan bunga simpanan, BCA hemat hingga Rp 325 miliar per tahun
JAKARTA. Rencana pemerintah mengganti acuan yield obligasi pemerintah dari bunga SBI 3 bulan menjadi bunga SPN 3 bulan mulai diantisipasi oleh bank. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya telah menurunkan suku bunga simpanan mereka sebesar 25 basis poin (bps) per 1 April lalu untuk mengantisipasi hal ini. Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan pilihan antisipasinya antara menurunkan bunga simpanan dengan menaikkan suku bunga kredit. Soalnya, dengan jumlah kepemilikan obligasi pemerintah sebesar Rp 40 triliun, BCA memiliki potensi kehilangan pendapatan bunga hingga Rp 150 miliar. Jahja mengakui penurunan bunga simpanan menghemat biaya bunga BCA. "0.25% dari Rp 130 triliun, jadi kira-kira Rp 325 miliar setahunnya. Lumayan yah," kata Jahja kepada KONTAN, Rabu(13/4).