Turunkan positivity rate Covid-19, pemerintah genjot pengetesan dan penelusuran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggeber pengetesan dan penelusuran atau testing dan tracing untuk menekan rasio kasus positif di Indonesia.

Langkah tersebut dibutuhkan dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan memprioritaskan pengetesan bagi suspek dan kontak erat.

"Target nasional terkait testing saat ini mengendepankan prinsip prioritas yaitu mendahulukan suspek dan kontak erat dari kasus terkonfirmasi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Kamis (22/7).


Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, positivity rate orang mingguan dalam waktu 11-17 Juli 2021 sebesar 30,07%. Sementara positivity orang harian 22 Juli sebesar 21,65%.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (22/7): Tambah 49.509 kasus baru, disiplin prokes

Wiku memastikan pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menggencarkan langka testing dan tracing tersebut. Sebelumnya pemerintah telah mematok target testing bagi sejumlah daerah di wilayah Jawa dan Bali dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2021.

"Harus ada kerja sama setiap daerah untuk mencapai rasio target testing yang spesifik di tiap daerah berdasarkan positif rate di masing-masing kabupaten kota," terang Wiku.

Penelusuran kontak juga diperlukan untuk memastikan kasus terdeteksi dan mendapatkan penanganan. Oleh karena itu pelibatan posko juga akan dilakukan untuk meningkatkan angka testing sebanyak 15 orang kontak dalam 1 kasus konfirmasi.

Asal tahu saja, saat ini total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 3 juta kasus. Hal itu berdasarkan tambahan 49.509 kasus positif baru pada hari ini.

Sementara itu angka kesembuhan bertambah 36.370 kasus. Sedangkan angka kasus aktif bertambah sebanyak 11.690 kasus sehingga total menjadi 561.384 kasus.

Kasus kematian harian di Indonesia pun kembali mencapai angka terbanyak dengan 1.449 kasus. Wiku menyebut amgka kematian harian di Indonesia telah mencapai lebih dari 1.000 kasus selama 6 hari berturut-turut.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Kamis (22/7): Vaksinasi lengkap baru 8,11% dari target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat