KONTAN.CO.ID - Munculnya perusahaan teknologi pemesanan taksi lewat aplikasi membuat PT Express Transindo Utama sebagai pelaku taksi argo konvensional mengalami penurunan kinerja. Perseroan ini harus mengalami penurunan pendapatan sebesar 57,57% year on year (yoy) menjadi Rp 158,73 miliar di semester I 2017 dibanding periode sama di 2016. Rugi perusahaan ini pun melonjak 67,8% dari Rp 42,9 miliar menjadi Rp 133,11 miliar. Menyadari adanya penurunan kinerja, Benny Setiawan selaku Presiden Direktur mencoba menyiasatinya dengan menurunkan target setoran pengemudi dari sebelumnya Rp 240.000 per mitra pengemudi per hari menjadi Rp 150.000 per hari.
Diakui Benny, strategi tersebut agar utilitas armada emiten transportasi berkode TAXI tersebut dapat terjaga. "Revenue memang pasti turun, tapi bagaimana menjaga unit yang beroperasi jangan sampai turun," terang Benny, Kamis (14/9). Strategi tersebut terbukti jitu. Selama ini memang diakui bahwa tingkat utilisasi armada TAXI terus menurun sejak awal 2016. Pada kuartal I 2016 saat target setoran masih Rp 240.000 per hari, TAXI hanya mampu mengoperasikan 8.787 armada. Jumlah tersebut terus menurun pada kuartal II 2016 yang hanya mengoperasikan 6.620 armada.