Tutup 571 Toko, Subway Bakal Dijual Senilai US$ 10 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restoran cepat saji Subway tengah menjajaki potensi penjualan perusahaan senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 146,74 triliun.

Hal tersebut karena penjualan Subway semakin menyusut di tahun lalu di pasar Amerika Serikat (AS). Alhasil, Subway menutup sekitar 2,7% franchise di kawasan AS guna menekan royalti dan biaya lainnya.

Dikutip dari Reuters, Subway kehilangan 571 lokasi pada tahun 2022 setelah penutupan sejumlah toko. Jumlah ini lebih banyak dari [enutupan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya di AS, yang juga merupakan pasar global terbesarnya.


Subway telah menutup ribuan lokasi di AS dalam beberapa tahun terakhir karena ekspansi yang berlebihan, operasi dan dekorasi yang ketinggalan zaman, menu yang tidak menarik, dan menu sandwich footlong seharga US$ 5 atau yang mengikis keuntungan pewaralaba.

Baca Juga: Pengambilalihan First Republic Bank Dinilai Akan Memicu Penjualan Obligasi US$ 10 M

Di bawah Kepala Eksekutif John Chidsey, Subway merencanakan perubahan haluan pada tahun 2021 lalu yang mencakup pembaharuan menu serta kampanye iklan yang heboh dengan selebritas papan atas. Tapi kata konsultan restoran John Gordon, rencana seperti itu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berhasil.

Sementara konsultan waralaba Robert Edwards mengatakan penutupan yang berkelanjutan juga dapat merusak persepsi publik.

"Selama dua tahun terakhir, kami telah mengoptimalkan jejak kami dengan menggunakan pendekatan strategis berbasis data untuk memastikan restoran berada di lokasi, gambar, dan format yang tepat," kata Subway dalam sebuah pernyataan.

"Ini termasuk membuka lokasi baru, dengan kualitas tetap menjadi prioritas utama, merelokasi restoran untuk memaksimalkan lalu lintas pejalan kaki, dan menutup lokasi sesuai kebutuhan," tambahnya.

Subway telah menutup lebih dari 1.000 lokasi bersih AS pada tahun 2021, dan 1.609 pada tahun 2020.

Baca Juga: Waspada Varian Baru, Ini Perbedaan Mata Merah karena Arcturus dan Iritasi Biasa

Pada akhir tahun 2022, Subway tercatat memiliki 20.576 toko di Amerika Serikat, turun tajam dari tahun 2016, yang mencapai 26.772. Sementara secara global, restoran itu memiliki sebanyak 37.000 total lokasi di seluruh dunia.

"Perlambatan penutupan adalah hasil dari kemajuan yang telah kami buat untuk kembali ke pertumbuhan cerdas, yang akan meningkatkan keuntungan franchise dan melindungi posisi kami di pasar," kata Subway.

"Pada tahun 2023, tujuan kami adalah meningkatkan pembukaan baru di seluruh Amerika Utara sekitar 35% dibandingkan tahun 2022," tandasnya.

Editor: Anna Suci Perwitasari