Tutup belasan gerai supermarket, Ramayana yakin sudah di jalur yang tepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk sepajang tahun 2017 lalu mencatatkan penurunan yang sangat tipis. Kendati demikian, manajemen perusahaan menilai bahwa kinerja operasionalnya sudah berada di jalur yang tepat.

PT Ramayana Lestari Tbk mencatakan penjualan di angka Rp 8,1 triliun sepanjang tahun lalu. Angka tersebut menurun sekitar 1,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Aloysius Santosa, Investor Relations Ramayana Lestari mengungkapkan, meski mencatatkan penurunan, angka tersebut terbilang cukup baik karena perusahaan bisa menekan kerugian yang disumbang dari penjualan di supermarket.


Asal tahu saja, bisnis ritel Ramayana memiliki tiga jenis, yakni penjualan beli putus, penjualan konsinyasi, dan penjualan supermarket. Dari tiga jenis penjualan tersebut, lanjut Aloysius, penjualan yang disumbang dari supermarket mencatatkan kinerja yang paling lambat dibandingkan dua jenis penjualan lainnya, bahkan merugi.

Dia menjelaskan, kerugian yang dibukukan oleh supermarket memang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. "Tahun 2015, penjualan supermarket rugi hampir Rp 80 miliar, lalu di tahun 2016 rugi Rp 71 miliar. Tahun lalu kita mulai melakukan sesuatu dengan menutup supermarket yang paling rugi untuk melihat apakah ada potensi menekan kerugian," ungkap Aloysoius di Jakarta, Rabu (28/3).

Sepanjang tahun 2017 lalu, perusahaan berkode saham RALS ini sudah menutup sekitar 16 supermarket Aloysius menjelaskan, penutupan supermarket tersebut, berimbas pada menurunnya biaya operasional mencapai 20%. "Kerugiannya tinggal Rp 25 miliar. Sehingga kita yakin sudah di jalur yang tepat," imbuhnya.

Pasca menutup beberapa penjualan dari supermarket, perusahaan ini lebih yakin untuk membuka gerai-gerai baru di semester satu tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia