Tutup bisnis di segmen ritel, ini penjelasan Citibank Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan finansial raksasa asal Amerika Serikat (AS) Citigroup Inc berencana untuk keluar dari bisnis ritel di 13 pasar Asia dan  kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Menurut keterangan resminya, Citigroup menyebut pihaknya akan memfokuskan perbankan konsumen di empat pusat kekayaan dunia yakni Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan London.

Langkah ini merupakan bagian dari tinjauan berkelanjutan atas strategi perusahaan oleh Chief Executive Officer Jane Fraser, yang mengambil alih pucuk pimpinan Citigroup pada bulan lalu. 

"Ini memposisikan kami untuk menangkap pertumbuhan yang kuat dan pengembalian menarik yang ditawarkan bisnis manajemen kekayaan melalui pusat-pusat penting ini," kata Fraser dalam keterangan tertulis yang dikutip dari website Citigroup, Kamis (15/4).


Baca Juga: Hingga pertengahan bulan ini, BTN sudah salurkan KPR subsidi untuk 31.000 unit rumah

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi pun mengamini pernyataan tersebut. Pihaknya menilai, hal tersebut merupakan bentuk strategi baru Citi untuk menciptakan peluang dan fokus baru dalam berbisnis. 

"Penyegaran strategi oleh Citi ini akan menciptakan peluang besar bagi kami untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada para klien kami, saat ini kami memasuki fase baru pertumbuhan dan transformasi yang berfokus pada bisnis perbankan institusional kami," ujar Batara dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/4) malam. 

Lebih lanjut, Citibank Indonesia juga mengatakan bahwa sejatinya pihaknya sudah memulai bisnis di Indonesia sejak tahun 1968 dan memiliki banyak basis klien yang kuat dalam memberikan kontribusi pada kesuksesan Citi Indonesia. 

"Saat ini kami melayani 90% dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia dan pada tahun lalu kami mengumpulkan dana sebesar lebih dari US $ 10 miliar untuk para klien kami di Indonesia," paparnya. 

Baca Juga: Citi akan keluar dari bisnis perbankan ritel di 13 negara, termasuk Indonesia

Mengenai keputusan CEO Citi Jane Fraser, Batara memastikan bahwa hal itu tidak akan berpengaruh signifikan pada bisnis di Indonesia. Termasuk pula dampak terhadap karyawan perusahaan. 

"Tidak akan ada perubahan langsung pada operasi kami di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan kami setelah pengumuman ini. Untuk saat ini, kami akan terus melayani klien dan nasabah kami dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang kami lakukan selama ini," pungkas Batara. 

Selanjutnya: Bank Permata tawarkan lima solusi finansial bagi milenial lewat PermataME

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi