Tutup Kuartal I-2024, Tiga BPD Kompak Kantongi Laba



 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup periode kuartal I-2024, Industri Bank Pembangunan Daerah (BPD) tercatat menorehkan kinerja positif. Setidaknya, sudah ada tiga BPD yang melaporkan kinerja keuangannya dan kompak mencatat pertumbuhan laba.

Terbaru, ada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang mencatatkan laba senilai Rp 310 miliar pada periode kuartal I-2024. Pencapaian tersebut naik tips dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 305 miliar. 

Di periode yang sama, bank berkode saham BJTM ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih senilai Rp 1,22 triliun. Pada periode sama tahun lalu, pendapatan bunga bersih Bank Jatim hanya senilai Rp 1,14 triliun.


Di sisi lain, laba Bank Jatim tertahan dengan meningkatnya biaya provisi yang harus dikeluarkan bank. Pada tiga bulan pertama tahun ini, Bank Jatim mencatat biaya provisi sebesar Rp 221 miliar atau naik hingga 21,75% YoY.

Baca Juga: Bank Jatim (BJTM) Catatkan Laba Rp 310 Miliar Pada Kuartal I-2024

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bilang awal 2024 memiliki kondisi yang dinamis. Manajemen pun berusaha untuk memenangkan kompetisi dengan melakukan review atas beberapa hambatan sekaligus juga melanjutkan capaian selama 2023 kemarin.

Busrul menerangkan, manajemen selalu berusaha menciptakan value creation agar perseroan dapat terus bertumbuh sebagai entitas bisnis regional yang berorientasi dalam skala yang lebih luas. 

Salah satunya melalui pertumbuhan anorganik memiliki business model untuk kerjasama dengan BPR di wilayah Jawa Timur yang bernama APEX BPR Bank Jatim.

Kerja sama yang telah berjalan selama ini antara lain meliputi fungsi pooling of funds, financial Assistance seperti mismatch fund dan linkage program, serta technical assistance seperti penyediaan IT & Pengembangan produk dan pelatihan SDM. 

Secara total, jumlah anggota APEX BPR Bank Jatim berjumlah 98 BPR, baik milik pemda dan/atau non Pemda, dengan outstanding pinjaman khusus untuk BPR milik Pemda berjumlah Rp 22,7 miliar. 

“Lalu hal yang masih sedang berjalan saat ini dan terus menunjukkan progress adalah KUB dengan 3 BPD yang menjadi kandidat,” ungkapnya.

Tak mau kalah,  PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) pun kian konsisten untuk meraih laba. Menutup periode kuartal I-2024, Bank Banten telah membukukan laba senilai Rp 2,06 milar.

Baca Juga: Menutup Kuartal I-2024, Bank Banten (BEKS) Catatkan Laba Bersih Rp 2,06 Miliar

Capaian ini lebih baik jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Mengingat, para periode Januari hingga Maret 2023, Bank Banten masih mengalami rugi senilai Rp 28,65 miliar yang artinya naik 107,19% secara tahunan (YoY).

Sebagai informasi, raihan laba memang baru dirasakan Bank Banten sepanjang tahun 2023 yang mencapai Rp 26,59 miliar. Pada tahun-tahun sebelumnya, Bank Banten tak pernah sekalipun meraih laba.

Direktur Bisnis Bank Banten Rodi Judo pun mengungkapkan bahwa manajemen memiliki optimisme untuk terus tumbuh di tahun ini. Terlebih, setelah Bank Banten resmi dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten.

Dia bilang baru-baru ini ada surat dari Kementerian Dalam Negeri terkait pemindahan  RKUD kabupaten/kota di wilayah Banten ke Bank Banten. Menurutnya, dengan adanya arahan tersebut mampu meningkatkan kinerja Bank Banten ke depan.

“Bank Banten tinggal menunggu arahan dari Pj Gubernur sebagai PSP,” ujar Rodi.

Ia juga mengungkapkan telah melakukan pendekatan ke beberapa daerah melalui masing-masing Kepala Cabang. Rodi bilang pendekatan tersebut lebih mengarah ke koordinasi kolaborasi bisnis Bank Banten dan kabupaten/kota.

 
BEKS Chart by TradingView

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) melewati periode kuartal I-2024 dengan kinerja positif. Bank daerah yang berasal dari Lampung ini mencatatkan kenaikan laba 30,85% secara tahunan (YoY) pada periode tersebut

Mengutip laporan keuangan publikasi Kamis (25/4), Bank Lampung membukukan laba bersih senilai Rp 37,4 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Di periode sama tahun lalu, laba bersih Bank Lampung tercatat Rp 28,59 miliar.

Meski laba tumbuh, pendapatan bunga bersih Bank Lampung justru mengalami penurunan 11,83% YoY menjadi Rp 109,86 miliar. Ini dampak dari  beban bunga yang ditanggung mengalami kenaikan hingga 35,96% YoY menjadi Rp 118,45 miliar.

Untungnya, Bank Lampung mampu meningkatkan pendapatan yang berasal dari komisi dan administrasi yang terbilang cukup signifikan. Kenaikannya sekitar 196,85% YoY menjadi sebesar Rp 47,26 miliar.

Kondisi tersebut akhirnya mampu memperkecil beban operasional selain bunga bersih yang dicatat susut menjadi Rp 61,39 miliar. Di periode sama tahun lalu, beban operasional tercatat sebesar Rp 87,18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari