JAKARTA. Realisasi penutupan perlintasan kereta api yang digagas pemerintah, ternyata sulit untuk dilakukan. Pemerintah beralasan, untuk menutup perlintasan tanpa palang pintu itu butuh biaya besar, bahkan mencapai Rp 4,32 triliun. Pemerintah menilai, proses penutupan perlintasan palang pintu itu butuh solusi berupa pembangunan underpass atau fly over. “Dari 144 perlintasan kereta api di Jakarta, separuhnya butuh under pass,” kata Direktur Keselamatan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwi Atmoko di Jakarta, Selasa (12/6). Selain membangun under pass (jalan bawah tanah), pilihan lainnya adalah membangun jalan layang atau fly over. Dalam rincian dana yang disuguhkan Hermanto, untuk satu under pass, membutuhkan anggaran Rp 60 miliar, kalau berbentuk fly over, dananya bisa lebih besar lagi. “Pembangunannya tergantung kondisi wilayahnya,” kata Hermanto.
Tutup lintasan KA butuh kantong tebal
JAKARTA. Realisasi penutupan perlintasan kereta api yang digagas pemerintah, ternyata sulit untuk dilakukan. Pemerintah beralasan, untuk menutup perlintasan tanpa palang pintu itu butuh biaya besar, bahkan mencapai Rp 4,32 triliun. Pemerintah menilai, proses penutupan perlintasan palang pintu itu butuh solusi berupa pembangunan underpass atau fly over. “Dari 144 perlintasan kereta api di Jakarta, separuhnya butuh under pass,” kata Direktur Keselamatan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwi Atmoko di Jakarta, Selasa (12/6). Selain membangun under pass (jalan bawah tanah), pilihan lainnya adalah membangun jalan layang atau fly over. Dalam rincian dana yang disuguhkan Hermanto, untuk satu under pass, membutuhkan anggaran Rp 60 miliar, kalau berbentuk fly over, dananya bisa lebih besar lagi. “Pembangunannya tergantung kondisi wilayahnya,” kata Hermanto.