Tutup sementara Le Meridien Bali, Ristia Bintang proyeksi kehilangan Rp 6 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) memproyeksi pendapatan yang hilang karena menutup sementara hotel Le Meridien Bali Jimbaran selama sebulan, adalah sekitar Rp 6 miliar.

Direktur Utama RBMS, Richard Wiriahardja menjelaskan penutupan sementara tersebut dilakukan untuk melindungi pegawai hotel dari potensi penyebaran COVID-19, serta menjaga biaya operasional hotel. "Kalau hotel dibuka, kamar yang terisi oleh tamu hanya sekitar 5 sampai 6 kamar. Cost operation jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan sementara," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Baca Juga: RBMS tutup Hotel Le Meridien Bali Jimbaran


Hotel bintang 5 yang dimiliki RBMS melalui anak usaha PT Tiara Raya Bali International tersebut, telah mengalami penurunan okupansi secara bertahap sejak Februari.

Richard menjabarkan okupansi hotel Le Meridien pada Januari masih berada di kisaran 70% sampai 97%. Okupansi menurun hingga berada di kisaran 52% pada Februari, angka ini terdongkrak berkat turis domestik yang berangkat ke Bali karena insentif penurunan harga tiket pesawat sebesar 25% oleh Pemerintah. Penurunan tersebut juga disebabkan keputusan China melakukan lockdown.

Okupansi makin menurun menjadi 20% sejak Pemerintah mengumumkan kasus pertama COVID-19 pada pertengahan Maret. "Saat kasus COVID-19 makin merebak, okupansi menurun hingga 5% saja," lanjut Richard.

Ia melanjutkan belum memiliki strategi jangka panjang karena masih mengikuti petunjuk dan kebijakan Pemerintah pusat dalam penanganan virus. Saat ini, pihaknya fokus mengutamakan keselamatan karyawan. "Kita tidak ada merumahkan karyawan hingga saat ini," sambungnya.

Baca Juga: Nanti setelah pandemi corona berlalu, liburan staycation jadi pilihan

Melihat laporan keuangan RBMS sepanjang 2019, emiten ini mendulang kerugian yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp22,90 miliar. Pendapatan ikut susut 40,43% dari Rp183,04 miliar menjadi hanya Rp94,39 miliar.

Senada, nilai aset, liabilitas dan ekuitas masing-masing menurun sebesar 10,17%, 24,74%, dan 3,95%. Jumlah aset menjadi Rp806,59 miliar, liabilitas senilai Rp202,26 miliar, dan ekuitas ada di angka Rp604,33 miliar secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .