JAKARTA. PT Djakarta Lloyd (Persero) terus berupaya menghindari kebangkrutan. Kali ini, perusahaan pelat merah di bidang pelayaran itu berharap dapat menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain. Sebetulnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang digelar Selasa (14/2) kemarin, sejumlah wakil rakyat mengusulkan agar perseroan yang berdiri pada 18 Agustus 1950 ini dilikuidasi. Namun manajemen Djakarta Lloyd berharap, perusahaan diberi kesempatan menjalankan bisnis dan menyelesaikan masalah keuangan dengan cara menjalin kerja sama dengan BUMN lain. Direktur Utama Djakarta Lloyd Syahril Japarin mengatakan, saat ini perusahaan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengangkut batubara untuk PT PLN. “Sekarang sedang mempersiapkan bank guarantee. Harapan saya 1 Maret sudah beroperasi,” kata Syahril ketika ditemui usai RDP di Gedung DPR/MPR.
Tutupi utang, Djakarta Lloyd berharap dari KSO
JAKARTA. PT Djakarta Lloyd (Persero) terus berupaya menghindari kebangkrutan. Kali ini, perusahaan pelat merah di bidang pelayaran itu berharap dapat menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain. Sebetulnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang digelar Selasa (14/2) kemarin, sejumlah wakil rakyat mengusulkan agar perseroan yang berdiri pada 18 Agustus 1950 ini dilikuidasi. Namun manajemen Djakarta Lloyd berharap, perusahaan diberi kesempatan menjalankan bisnis dan menyelesaikan masalah keuangan dengan cara menjalin kerja sama dengan BUMN lain. Direktur Utama Djakarta Lloyd Syahril Japarin mengatakan, saat ini perusahaan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengangkut batubara untuk PT PLN. “Sekarang sedang mempersiapkan bank guarantee. Harapan saya 1 Maret sudah beroperasi,” kata Syahril ketika ditemui usai RDP di Gedung DPR/MPR.