TV Berbayar Incar Hak Siar Liga Inggris



JAKARTA. Liga Inggris alias Barclay Premiere League (BPL) musim 2009/2010 tinggal tersisa lima pertandingan. Serunya perebutan gelar juara musim ini tak kalah dengan aksi para penyelenggara TV berbayar (pay TV) mengincar hak siar Liga Inggris musim 2010/2011 yang bakal bergulir mulai Agustus 2010 nanti.Penguasa pasar TV berbayar nasional, MNC Skyvision (Indovision), mengaku terus memantau perkembangan rencana lelang hak siar ini. "Kami tentu berminat, tapi tergantung berapa harga hak siar yang ditawarkan," ujar Head Corporate Secretary Indovision Arya Mahendra Sinulingga akhir pekan lalu. Tahun ini, ESPN STAR Sport (ESS) kembali mengantongi hak siar Liga Inggris, sama seperti 2009. Hingga kini, ESS belum membuka tender hak siar liga Inggris musim 2010/2011. Tahun lalu, Indovision memegang hak siar Liga Inggris dengan membayar US$ 5 juta. Dua pekan kemudian, TelkomVision juga menyiarkan Liga Inggris dengan membayar US$ 5 juta.Kedua TV berbayar itu sama-sama menyiarkan 370 pertandingan Liga Inggris. Celakanya, belakangan siaran serupa juga tayang di TV terestrial, yakni di TV One. Itu sebabnya, Arya berharap harga hak siar tahun ini bisa lebih rendah. Dia khawatir, hak siar Liga Inggris tak lagi eksklusif. Padahal, TV berbayar sangat berkepentingan terhadap siaran-siaran eksklusif untuk menarik pelanggan. Bagi mereka, Liga Inggris adalah magnet untuk menarik pelanggan baru. Itu sebabnya, tahun lalu, TelkomVision ngotot ingin menyiarkannya, meski hak siar sudah dipegang Indovision. "Yang penting, kami dapat 100% siaran," ujar Presiden Direktur TelkomVision Rahadi Arsyad, ketika itu.Sayang, kini Rahadi tak lagi menjadi pimpinan di TelkomVision. KONTAN juga masih belum mendapatkan konfirmasi resmi dari TelkomVision soal minat terhadap hak siar ini. Aris Hartoni, Direktur Konten Marketing TelkomVision masih belum bisa dimintai komentar lantaran masih menjani ibadah umrah.Kini, pelanggan TV berbayar resmi mencapai 900.000. Sebanyak 635.000 pelanggan Indovision, TelkomVision 200.000, sisanya pelanggan First Media dan IM2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: