SAN FRANCISCO. Tahun lalu, Twitter sudah menjadi perusahaan pu-blik dengan melakukan penawaran saham perdana ke publik (IPO). Bagi kami, IPO sekadar sarana untuk mendapatkan pembiayaan. Pasalnya, saat sebuah perusahaan mengalami perkembangan maka perlu mendapatkan suntikan modal agar keuangannya tumbuh. Nah, IPO hanya salah satu cara lain untuk mendapatkan dana tersebut. Ternyata, dana yang diperoleh lewat IPO ini merupakan salah satu yang terbesar, yaitu US$ 2 miliar. Dengan dana itu, kami bisa melakukan banyak hal. Salah satunya berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan di masa depan. Jadi, IPO merupakan batu loncatan Twitter untuk membangun bisnis secara global. Di sisi lain, belakangan ini, kami banyak mengakuisisi perusahaan, antara lain Vine yaitu aplikasi video pendek, SnappyTV yang merupakan aplikasi mengedit video, dan MoPub sebagai aplikasi mobile advertising. Ke depan, kami akan terus melakukan akuisisi karena itu merupakan cara terbaik untuk mengembangkan bisnis yang telah ada. Selain itu, melalui akuisisi kami bisa memformulasikan pengembangan bisnis baru. Itu yang akan terus-menerus kami lakukan.
Menurut saya, saat Anda berhasil menyatukan semua perusahaan hasil akuisisi dalam satu kesatuan global, maka itulah keberhasilan bisnis yang sesungguhnya. Ambil contoh Google. Perusahaan ini sangat sering mengakuisisi perusahaan lain. Namun, Google berhasil mengintegrasikan semua perusahaan hasil akuisisi tersebut dalam satu kesatuan. Coba perhatikan perusahaan-perusahaan apa saja yang telah diakuisisi dan kini berada di bawah Google. Perusahaan-perusahaan itu sekarang menjadi kekuatan baru dalam bisnisnya, sebut saja Android, Adsense, dan lain-lain. Jadi, sudah banyak perusahaan yang mampu membuktikan bahwa akuisisi adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan bisnis. Namun, ada syarat yang harus diperhatikan agar akuisisi itu membuahkan hasil yang baik, yaitu sepanjang akuisisi tersebut diimbangi dengan pengembangan bisnis secara internal disertai proses inovasi. Dalam mengakuisisi sebuah perusahaan, saya mempertimbangkan tiga kriteria. Pertama, model bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut harus sejalan dengan model bisnis di Twitter. Misalnya, bisnis periklanan cocok dengan bisnis yang kami jalankan. Inilah model bisnis yang cocok dengan bisnis Twitter. Kedua, adanya kesesuaian budaya. Maksudnya, tim yang dimiliki oleh perusahaan target akuisisi harus memiliki nilai budaya yang hampir sama dengan perusahaan kami. Jika tidak memiliki kesesuaian budaya, maka teknologi canggih maupun model bisnis yang cocok sekalipun tidak bakal mampu menghasilkan kerjasama yang baik. Ini adalah poin penting kesesuaian budaya. Ada atau tidaknya kesesuaian budaya dengan perusahaan yang jadi target akuisisi dapat diketahui dengan melihat pimpinan perusahaan tersebut, yakni bagaimana pimpinan itu bersikap dan berinteraksi dengan jajaran di bawahnya. Ketiga, aspek teknik (engineering) dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, baik dari sisi peralatan, fasilitas, maupun sumberdaya manusianya. Semua aspek tersebut harus tergolong world class. Jika teknologi dan aspek tekniknya tidak berkelas dunia, kami tidak tertarik untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Tiga kriteria itulah yang menjadi pegangan kami dalam mengakuisisi sebuah perusahaan. Contohnya adalah Vine. Perusahaan ini memenuhi tiga kriteria tersebut sehingga patut diakuisisi oleh Twitter. SDM dan teknologi Selain dana dan akuisisi, penataan di internal juga mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Saya melakukan tiga cara untuk menumbuhkan dan menanamkan budaya perusahaan kepada karyawan. Pertama, saya memberikan kelas untuk para manajer di Twitter. Kelas itu berlangsung selama enam jam, namun dibagi atas dua sesi, yaitu tiga jam pertama di siang hari dan tiga jam lagi pada pagi keesokan harinya. Saya sendiri yang langsung menjadi tenaga pendidiknya. Bahan ajar yang disampaikan di kelas adalah murni hasil karya saya sendiri. Saya tulis dan kembangkan sendiri, lalu saya ajarkan di dalam kelas. Sebab, saya ingin para manajer bisa membangun kinerja tim seperti layaknya seorang manajer. Di dalam kelas itu, saya bicara mengenai cara pemberian penugasan, komunikasi, dan bagaimana manajer seharusnya berbicara dengan tim mereka. Saya juga bicara soal cara untuk mencapai tujuan, memberi umpan balik kepada orang-orang serta menerima umpan balik dari anggota tim. Lantas, bagaimana cara meningkatkan kinerja tim. Semua itulah yang selalu saya lakukan. Saya harus selalu meyakinkan diri bahwa manajer saya di seluruh penjuru dunia tidak bekerja atas keinginan saya atau berdasarkan apa yang saya mau. Namun, mereka bekerja sesuai dengan pekerjaan manajer seharusnya dari manapun mereka berasal. Cara kedua, kami mempunyai rapat perusahaan (all hands meeting) yang digelar dua minggu sekali. Rapat ini disiarkan secara global. Di forum ini, kami membicarakan apa saja yang terjadi di perusahaan dalam dua minggu. Nah, yang khas dan selalu ada di setiap rapat adalah pada 15 menit terakhir saya berdiri di depan seluruh karyawan perusahaan. Lalu, saya akan berbicara mengenai visi ke depan, apa yang akan saya lakukan untuk mewujudkan visi itu di tahun depan, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Ketiga, kami sudah menyusun 10 nilai utama perusahaan. Nilai utama tersebut yang saat ini dipegang erat dan diterapkan di semua kantor Twitter di seluruh dunia. Saat all hands meeting digelar, diikuti oleh tim. Tim-tim inilah yang merupakan salah satu bagian dari nilai utama tersebut. Jadi, tugas kami adalah meyakinkan semua anggota tim supaya bicara dan bekerja dalam prinsip dan nilai-nilai perusahaan yang sama. Selain itu, kami selalu menjaga hubungan dengan partner dan klien Twitter. Saya banyak menghabiskan waktu bersama mereka. Seperti Jumat ini (pekan pertama Oktober lalu), saya akan berada di Los Angeles untuk bertemu partner. Minggu lalu saya di New York untuk bertemu dengan sekitar 15 pelanggan. Pokoknya kebanyakan waktu saya adalah bersama mereka. Namun, menurut saya, kesuksesan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya mengadopsi dan menyesuaikan diri dengan teknologi canggih secara cepat. Hal ini tentu bergantung pada tim teknis yang dimiliki. Jika mempunyai tim teknis kelas dunia dengan kualitas supercanggih, maka kita akan siap berkompetisi dengan siapa pun di muka bumi ini. Jadi, kuncinya adalah mempunyai strategi bisnis, kepemimpinan dan budaya perusahaan yang baik serta platform yang baik. Artinya, kemampuan untuk memenangkan pertarungan bisnis terletak pada teknologi yang dimiliki dan adanya tim teknis. Buka kantor di Jakarta Perlu diakui bahwa pergerakan pengguna Twitter relatif rendah. Berdasarkan data kami, pemakaian Twitter oleh pengguna lama masih cukup tinggi. Di samping itu, setiap hari kami selalu kedatangan banyak orang baru. Mereka sign up setiap hari. Tantangan kami ke depan adalah menjaga pengguna baru ini supaya mereka semakin paham, semakin mengerti cara memakai Twitter, dan yang terpenting adalah mereka tetap setia menggunakan Twitter. Jadi, pekerjaan utama kami di seluruh dunia adalah membuat Twitter makin mudah dipahami dan dioperasikan oleh penggunanya. Hal ini penting karena pengguna masuk dalam platform perusahaan kami. Ke depan, dari sisi konten, Twitter bakal lebih kaya fitur sebagai sebuah media. Bahkan, tidak cuma foto dan video, masih banyak lagi fitur yang lain. Pengguna juga bisa melihat dan mengontrol konten. Di masa depan, sesaat setelah pertama kali melakukan sign up, pengguna dapat mengontrol konten yang diinginkannya melalui sebuah timeline yang menarik. Bahkan, ketika belum mem-follow akun pertama, kami sudah memberikan tampilan isi yang menarik. Di sinilah pengguna sudah bisa langsung menyuarakan kepada dunia, apa yang ingin disampaikan atau bagaimana mau dikenal. Semua fitur dan layanan ini akan dibawa dan dikembangkan di Indonesia. Kami bakal mempekerjakan orang-orang di bidang business development, pemasaran, media, penjualan, dan komunikasi. Garis besarnya ada dua: kami bekerja dengan mitra di Indonesia secara profesional dan memberikan konten terbaik bagi pengguna Twitter di Indonesia.
Twitter akan kerjasama dengan jaringan televisi, atlit, dan musisi Indonesia. Di beberapa negara, saat Twitter baru masuk, biasanya kami hanya fokus pada musik, olahraga, atau politik. Tapi di Indonesia, kami melihat semua spektrum bisa dimanfaatkan untuk semua bidang. Di bidang politik, misalnya, orang ramai berkomunikasi soal pemilihan presiden yang lalu, secara multiplatform. Bayangkan, di negara lain hanya fokus pada satu bidang. Tapi, di Indonesia, bidang yang dapat memanfaatkan platform ini sungguh bervariasi. Meski beberapa perusahaan internet dan media sosial lebih dulu masuk ke Indonesia, tidak ada kata terlambat bagi Twitter. Pasalnya, jumlah pengguna Twitter di Indonesia banyak. Indonesia adalah raksasa global yang bakal bermigrasi menuju mobile. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi Twitter. Indonesia adalah pasar digital yang paling menarik di seluruh dunia. Kami akan berinvestasi di sini dan menerapkan strategi terbaik yang sederhana dan tepat sasaran sehingga mampu memberikan konten terbaik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan