NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) akan kembali mendapatkan anggota baru. Kali ini, Twitter Inc bakal menjadi calon pendatang baru yang akan meramaikan kompetisi di saham teknologi. Kicauan Twitter terkait rencana penawaran saham perdana (IPO) bakal segera terwujud. Pasca memasukan berkas ke regulator bursa (SEC), kali ini terungkap detil rencana IPO Twitter. Mengutip CNBC, jejaring sosial berbasis pesan 140 karakter ini berencana meraup dana segar sebesar US$ 1,5 miliar. Sumber CNBC mengungkap, Twitter bakal menawarkan sekitar 50 juta hingga 55 juta saham kepada publik. Rencananya, saham perdana Twitter bakal dipatok mulai harga US$ 28 hingga US$ 30 per saham. Dengan patokan harga IPO ini, valuasi pasar Twitter senilai US$ 15 miliar-US$ 16 miliar. Santosh Rao, Senior Analis Greencrest Capital Management menilai, kemungkinan besar perhelatan IPO Twitter bakal berlangsung pada tiga bulan pasca penyerahan berkas. Sebagai catatan saja, Twitter memasukkan dokumen IPO ke SEC pada 12 September lalu.
Twitter membidik dana US$ 1,5 miliar dari IPO
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) akan kembali mendapatkan anggota baru. Kali ini, Twitter Inc bakal menjadi calon pendatang baru yang akan meramaikan kompetisi di saham teknologi. Kicauan Twitter terkait rencana penawaran saham perdana (IPO) bakal segera terwujud. Pasca memasukan berkas ke regulator bursa (SEC), kali ini terungkap detil rencana IPO Twitter. Mengutip CNBC, jejaring sosial berbasis pesan 140 karakter ini berencana meraup dana segar sebesar US$ 1,5 miliar. Sumber CNBC mengungkap, Twitter bakal menawarkan sekitar 50 juta hingga 55 juta saham kepada publik. Rencananya, saham perdana Twitter bakal dipatok mulai harga US$ 28 hingga US$ 30 per saham. Dengan patokan harga IPO ini, valuasi pasar Twitter senilai US$ 15 miliar-US$ 16 miliar. Santosh Rao, Senior Analis Greencrest Capital Management menilai, kemungkinan besar perhelatan IPO Twitter bakal berlangsung pada tiga bulan pasca penyerahan berkas. Sebagai catatan saja, Twitter memasukkan dokumen IPO ke SEC pada 12 September lalu.