KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kicauan di akun Twitter resmi Sekretariat Kabinet yakni @setkabgoid, ramai mendapatkan respons dari warganet. Kicauan yang diunggah pada Senin (27/11) tersebut bertuliskan, "Kita sudah minta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal & intoleran, apapun organisasinya - Presiden @ jokowi". Dalam tweet tersebut, turut diunggah foto Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj dan Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin. Kicauan itu mendapatkan respons dari warganet. Hingga Selasa (28/11) pagi, 477 warganet memberikan komentar, 417 me-retweet, dan 613 menyukai.
Salah kutip Jika dibandingkan dengan pernyataan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram, Lombok, Kamis (23/11), memang ada kesalahan pengutipan yang dilakukan akun @setkabgoid. Jokowi sebenarnya bicara bahwa ia memerintahkan jajarannya di pemerintahan menindak tegas kelompok radikal. Namun, oleh akun @setkabgoid justru ditulis bahwa Jokowi memerintahkan jajaran NU. Jokowi saat itu tengah berbicara mengenai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Perppu itu memungkinkan pemerintah membubarkan ormas tanpa harus melalui pengadilan.