Twitter terjerat tuntutan hukum US$ 12 juta



SAN FRANCISCO. Aroma tak sedap membumbui perjalanan Twitter Inc menuju perhelatan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Sepekan sebelum IPO, jejaring sosial berbasis 140 karakter ini terbelit tuntutan hukum.

Kamis (31/10), dua firma keuangan menuntut Twitter sebesar US$ 124 juta. Mereka adalah Precedo Capital Group Inc dan Continental Advisors SA. Twitter dituduh memanipulasi keduanya agar menciptakan harga IPO tinggi.

Menurut pengakuan Precedo dan Continental, keduanya dihubungi oleh GSV Asset Management untuk menjual saham Twitter.GSV mengaku sebagai broker yang ditunjuk langsung Twitter untuk menjual saham karyawan Twitter. Seperti kebanyakan perusahaan startup lain, Twitter menggaji karyawan lewat kepemilikan saham.


Nah, Twiter bertujuan mencegah kelebihan suplai saham IPO yang bisa berujung pada kemerosotan harga pasca IPO. Atas dasar itulah, Twitter berniat menjual saham milik karyawan senilai US$ 278 juta, secara terpisah atawa private placement.Lantas, Precedo dan Continental pun bergegas mengumpulkan sejumlah calon pembeli.

Precedo dan Continental bahkan memasarkan saham karyawan Twitter dengan roadshow ke Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia.  Sayangnya, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Alih-alih mendapat keuntungan, belum lama ini Twitter menolak menjual jatah saham karyawan lewat Precedo dan Continental.

"Niat Twitter hanya memanfaatkan kami untuk menciptakan antusiasme pasar dan mengerek harga IPO lebih tinggi," tulis Precedo dan Continental dalam tuntutannya ke Pengadilan Manhattan, AS.  Jim Prosser, Jurubicara Twitter, mengklaim pihaknya tidak pernah berhubungan dengan Precedo ataupun Continental. "Tuntutan mereka tidak masuk akal," jelas Prosser.

IPO Twitter memang menjadi perhelatan yang ditunggu-tunggu pasar. IPO, social media berlogo burung biru ini disebut-sebut menjadi incaran investor dalam tempo setahun terakhir. Rabu (30/10) lalu, Twitter untuk pertama kali menggelar jamuan makan siang dengan sejumlah investor institusi. Twitter bakal menggelar IPO tanggal 6 November mendatang.

Editor: Dessy Rosalina