Uang Beredar Berpotensi Tumbuh Lebih Tinggi, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2024 mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mencatat bahwa M2 mencapai Rp 8.965,9 triliun. Nilai tersebut tumbuh 7,6% secara tahunan (yoy) pada Mei 2024, lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada bulan sebelumnya 6,9% yoy.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, lebih tingginya pertumbuhan uang beredar lantaran belanja pemerintah yang juga lebih tinggi. Di sisi lain, kredit perbankan tercatat tumbuh positif.


Baca Juga: Uang Beredar RI Bakal Turun Akibat Aktivitas Ekonomi yang Melambat

David memproyeksikan uang beredar hingga akhir tahun akan lebih baik. Hal ini seiring dengan kinerja ekspor dan belanja pemerintah yang dinilai lebih kuat pada periode Juli hingga Desember 2024.

Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menjelaskan bahwa uang yang beredar menggambarkan pergerakan likuiditas di sistem keuangan. 

"Pada Mei lalu terdapat money inflow di pasar modal dan juga pemerintah menerbitkan Samurai Bond, makanya jumlah uang beredar juga tumbuh tinggi pada Mei 2024," kata Myrdal.

Baca Juga: Uang Beredar Capai Rp 8.965,9 Triliun, Ekonom: Belanja Pemerintah Membaik

Ke depan, dia memprediksi bahwa jumlah uang beredar akan tumbuh tinggi hingga akhir tahun nanti sejalan dengan peningkatan likuiditas domestik di perbankan, maupun inflow di pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli