Uang Beredar Capai Rp 8.965,9 Triliun, Ekonom: Belanja Pemerintah Membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2024 mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mencatat bahwa M2 mencapai Rp 8.965,9 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,6% secara tahunan atau year on year (YoY) pada Mei 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9% YoY.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menerangkan pertumbuhan uang beredar tersebut lantaran belanja pemerintah yang sudah jauh lebih baik hingga Mei 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Disisi lain, kredit perbankan juga tercatat tumbuh positif.


"Pertumbuhan kredit juga lebih baik, tumbuh di atas 11% di bulan Mei 2024," kata David kepada Kontan, Minggu (23/6).

Baca Juga: BI Catat Uang Beredar Naik 7,6% pada Mei 2024, Ekonom Beberkan Penyebabnya

David memproyeksikan uang beredar hingga akhir tahun akan lebih baik jika dibandingkan tahun lalu. Hal ini seiring dengan kinerja ekspor dan belanja pemerintah yang dinilai lebih kuat pada periode Juli hingga Desember 2024.

Diberitakan sebelumnya, Erwin menambahkan bahwa pertumbuhan M2 pada Mei 2024 dipengaruhi utamanya oleh penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,4% YoY pada Mei 2024, setelah tumbuh sebesar 12,3% YoY pada bulan sebelumnya.

"Perkembangan ini terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 6,3% YoY dan uang kuasi sebesar 8,8% YoY," ujar Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6).

Selain itu, aktiva luar negeri bersih juga tumbuh sebesar 0,6% YoY, meningkat dibandingkan kontraksi 1,1% YoY pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada pemerintah pusat juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,7% YoY pada Mei 2024, setelah tumbuh sebesar 25,8% YoY pada April 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari