Uang Beredar Menurun, Uang Palsu Naik



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan jumlah uang kartal yang diedarkan hingga akhir tahun 2009 menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2008. Menurut hitungan BI, pertumbuhan jumlah uang beredar di tahun ini cuma akan mencapai 10,7%, lebih rendah dibandingkan 2008 yang sebesar 26,3%.


Deputi Direktur Peredaran Uang BI Yopie Alimudin menegaskan, mengempisnya pertumbuhan jumlah uang kartal dipicu oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan merosotnya laju inflasi. "Dua faktor ini mempengaruhi peredaran uang di masyarakat," kata dia, Senin (14/12).

BI mencatat, di sepanjang tahun 2009, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sekitar 4,2% atau lebih rendah dari tahun lalu yang 6,4%. Sementara tingkat inflasi hingga akhir tahun ini diproyeksi berkisar 2,9%, turun dari inflasi 2008 yang rata-rata di atas 6%.

Hingga November 2009 lalu, nilai uang kartal yang beredar di masyarakat mencapai Rp 257,46 triliun. Menjelang akhir tahun nanti, BI memperkirakan, jumlahnya bertambah jadi Rp 285,5 triliun. Peningkatan ini terjadi karena ada kenaikan kebutuhan uang tunai menjelang Natal dan Tahun Baru. Uang tersebut akan banyak beredar di wilayah Jabodetabek. "Komposisi uang beredar di Jabotabek dan luar Jabotabek biasanya 60%-40%," imbuh Yopie.

Namun, dia mengingatkan, peredaran uang palsu di akhir tahun ini juga akan melonjak dari 2008.

Yopie mencatat, perbandingan keberadaan uang palsu yang beredar saat ini adalah sekitar sembilan lembar per satu juta lembar uang asli. Padahal, tahun lalu, porsinya baru delapan lembar per satu juta lembar uang asli. "Tapi, peredarannya masih terkendali dibandingkan 2005 yang mencapai 16 lembar per sejuta lembar uang asli," kata dia.

Untuk menekan peredaran uang palsu, BI terus melakukan sosialisasi, bekerjasama dengan kepolisian, dan meningkatkan tingkat keamanan fitur uang. "Tahun depan, kami juga akan mengubah fitur keamanan uang. Salah satunya penggunaan teknologi warna," ujar dia. Dengan teknologi warna ini, masyarakat akan lebih mudah mengenali keaslian uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar