JAKARTA. Bank Indonesia terus memperbesar transaksi pembayaran non tunai melalui uang elektronik (e-money) dan pembayaran elektronik (e-payment). Bahkan dalam rangka memperingati HUT RI ke-69, bank sentral menyelenggarakan pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) untuk mendorong program less cash society. Implementasi transaksi pembayaran non tunai pada sistem moda transportasi pun perlahan-lahan terwujud, lantaran halte Transjakarta Koridor I dan Commuter Line mulai mewajibkan penggunanya melakukan pembayaran menggunakan e-money. Sejalan dengan GNTT tersebut, Bank Mega menyusul empat bank lain yaitu Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank DKI, mengeluarkan layanan e-money. Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengungkapkan, keikutsertaan Bank Mega dalam layanan produk e-money dengan nama Mega Cash ini adalah untuk mendukung program GNTT.
Uang elektronik Bank Mega bernama Mega Cash
JAKARTA. Bank Indonesia terus memperbesar transaksi pembayaran non tunai melalui uang elektronik (e-money) dan pembayaran elektronik (e-payment). Bahkan dalam rangka memperingati HUT RI ke-69, bank sentral menyelenggarakan pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) untuk mendorong program less cash society. Implementasi transaksi pembayaran non tunai pada sistem moda transportasi pun perlahan-lahan terwujud, lantaran halte Transjakarta Koridor I dan Commuter Line mulai mewajibkan penggunanya melakukan pembayaran menggunakan e-money. Sejalan dengan GNTT tersebut, Bank Mega menyusul empat bank lain yaitu Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank DKI, mengeluarkan layanan e-money. Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengungkapkan, keikutsertaan Bank Mega dalam layanan produk e-money dengan nama Mega Cash ini adalah untuk mendukung program GNTT.